Metrotvnews.com, Memberamo Tengah: Ratusan warga dari empat kampung di Distrik Kelila, Kabupaten Mamberano Tengah, Papua, Jumat (15/1), turun gunung sambil membawa buah merah. Beberapa di antara mereka mengenakan pakaian adat setempat, membawa tombak dan menari-nari.

Mereka hendak menuju sebuah lapangan di Memberano Tengah. Di tempat ini sejumlah aparat Pemerintah Daerah setempat sudah menunggu. Ada dua aksi yang  dilakukan warga Distrik Kelila di tempat ini: menggelar pesta buah merah sekaligus memprotes pengoplosan minyak buah merah dengan minyak goreng dan kecap.

Tindakan itu mengakibatkan harga buah merah di pasar turun drastis. Tindakan itu biasanya dilakukan pedagang di luar warga Papua. Tak hanya itu, kata Kepala Suku Besar Alom Pagawak, penjualan buah merah oleh pedagang di luar warga Papua telah mengancam ekonomi warga setempat. Sebab, buah merah menjadi salah satu sumber ekonomi warga.

Meski belum ada uji klinis mengenai khasiat buah merah, warga setempat meyakini buah tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tak mengherankan harga buah merah terus naik hingga Rp 100 ribu per buah. Namun, karena ulah pengoplos kini harganya turun menjadi hanya Rp 20 ribu per buah.(DOR)