JAYAPURA—-Ratusan massa  terdiri dari mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kembali menggelar aksi unjukrasa di Gedung DPRP di Jayapura, Selasa (8/6) siang.  Mereka membawa aspirasi ke wakil rakyat intinya mendesak pemerintah untuk menarik  pasukan TNI/Polri yang selama ini bertugas menjaga keamanan di wilayah Puncak Jaya, Provinsi Papua. Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Polisi Drs Bekto Suprapto MSi menegaskan, pihaknya telah mengirim 1 SSK Brimob atau setara 100 orang yang kini bertugas  menjaga keamanan di wilayah Puncak Jaya. Para pengunjukrasa sebelum tiba di Gedung DPRP di Jayapura berhenti sejenak di Taman Imbi satu kelompok  pendemo yang datang dari arah Polda Papua. Selanjutnya bersama sama menuju Gedung DPRP untuk menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.

Para pendemo membentang spanduk  yang antara lain bertuliskan Papua Zona Darurat, Segera Intervensi Internasional ke Papua, Papua Sudah Dijadikan Daerah Darurat Daerah Operasi Militer (DDOM) ke II. Kapolda Papua Segera Bertanggungjawab Atas Penembakan Terhadap Therianus Hesegem di Expo Waena 27 Mei Pukul 11.00 WIT. Mereka juga membawa sejumlah foto yang berisi  kekejaman TNI/Polri yang selama I ni dilakukan terhadap rakyat di Provinsi Papua.   “Papua sudah dijadikan daerah darurat operasi militer ke II.  Untuk apa opersi militer  hanya untuk membunuh Goliat Tabuni,” ujar Benny Gurik, wakil dari mahasiswa Uncen dalam orasi politiknya.  Karena itu, tukas Gurik, pihaknya mendesak TNI/Polri ditarik kembali dari Puncak Jaya.