Calon Bupati dan Wakil Bupati Supiori Julens Mnusefer dan Theodorus Kawer di atas kendaraan yang mengiringi mereka ke KPU Supiori“Pembelajaran politik bagi masyarakat, itu yang ingin kami tampilkan,

politik penuh dengan trik dan warna, namun bagi kami pertarungan ini

adalah pertarungan masa depan rakyat dan Tanah Supiori”


Oleh : Hendrik Hay


Pemilukada kabupaten Supiori yang akan dilangsungkan pada September mendatang merupakan pemilukada yang sangat menarik. Mengapa? Karena pertarungan akan menjadi sangat seru, selain banyak calon yang hadir ke permukaan, banyak pulah trik politik yang akan dimainkan.“Biarlah Pemilihan Bupati dan wakil Bupati kali ini harus dilandasi dengan semangat pembaharuan, kita harus menjadi pioneer, pembangunan dan pemerintahan yang sudah berjalan ini harus kita teruskan,” tegas Calon Bupati Supiori Julens Mnusefer yang merupakan calon incumbent didampingi pasangannya calon wakil bupati Theodorus Kawer di hadapan Ketua dan Anggota KPU Supiori saat memasukkan berkas pendaftaran.

Ya, itulah pesan pertama mengawali acara pemilukada kabupaten Supiori, Mnusefer yang saat ini masih menjadi satu-satunya penguasa sipil di Supiori karena menjabat Wakil Bupati Supiori ini, tidak ingin pesta demokrasi rakyat Supiori yang hanya digelar lima tahun sekali ini ternoda. Bukan saja, calon Bupati Supiori periode 2010-2015 ini yang sudah mewanti-wanti, penegasan yang tidak kalah kuat juga dilontarkan calon wakilnya Theodorus Kawer yang tampil dengan setelan jas hitam mendampingi Mnusefer ke KPU. Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Supiori ini meminta kepada Panitia Pengawasan Pemilihan Umum Supiori agar tidak berpangku tangan saja, namun dapat memainkan peranannya sebagai pengawas yang telah dipercayakan oleh Tuhan, Negara dan Rakyat kepada mereka.
“Biarlah Pemilukada Supiori ini berjalan sesuai agenda, janganlah kita saling sikut menyikut dalam pesta ini, karena akhirnya juga rakyat yang menentukan siapa orang yang layak dan pantas memimpin daerah ini,” ujar pria yang akrab disapa Kawer ini.“Penwas harus berani, mengungkap fakta-fakta pelanggaran dilapangan, peran dan fungsi Panwas harus dimaksimalkan, karena acara ini adalah acara milik rakyat, rakyat akan bereaksi bila acaranya dirusak,” ingat Kawer.

Prosesi pendaftaran Julens Mnusefer dan Theodorus Kawer yang tampil akrab dengan sebutan MK (Mnusefer- Kawer) yang mengandung banyak artian, seperti Membangun Kampung atau oleh masa pendukung keduanya diartikan dalam dalam bahasa Biak “Mu Kada” itu berlangsung di halaman salah satu warga pendukung, yang dihadiri oleh ribuan pendukung, jika dipastikan secara matematis jumlah masa pendukung yang menghadiri deklarasi MK sekaligus prosesi pendaftaran ke KPU Supiori mencapai hapir empat ribuan masa pendukung.

Bahkan dari catatan media ini di lapangan, massa pendukung yang datang dari hampir seantero kabupaten kepulauan tersebut, datang dengan biaya sendiri bahkan ada yang relah untuk bermalam di Sorendiweri Ibu Kota Kabupaten Supiori hanya untuk mengantarkan dua jargon mereka ini ke KPU.Tari-tarian Adat pun dimainkan, mengantarkan MK dari tempat pedeklarasian hingga ke Kantor KPU yang berjarak tiga kilometer, iring-iringan kendaraan serta massa pendukung yang hadir hanya untuk mengantarkan pasangan Calon BUpati dan Wakil Bupati MK ke KPU sontak membuat aktifitas di sepanjang jalan ke KPU yang juga merupakan satu-satunya jalan ke Distrik Supiori Timur itu macet total.

Setiba di KPU kedua pasangan disambut Ketua dan Anggota KPU, walaupun sudah berada di dalam gedung Sekretariat, namun di luar gedung sendiri, nyanyian serta tari-tarian adat terus dimainkan para penari. Sementara dalam gedung, Ketua KPUD yang menerima berkas pasangan calon dan wakil bupati MK memberikan apresiasi dari ferifikasi awal, dukungan partai politik pengusung telah memenuhi ketentuan undang-undang pemilihan umum yakni minimal dukungan 15 persen, bahkan usungan politik yang diberikan telah melebihi yakni 28.57 persen. “Pasangan ini langsung diverifikasi dan memenuhi ketentuan 15 persen bahkan 28.57 persen untuk maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati,” kata Alberth Rumbekwan, ketua KPUD Kabupaten Supiori melalui staf secretariat KPU Supiori.   Pasangan Calon MK mendapat dukungan resmi dari koalisi enam partai politik, yakni Partai Demokrat, PPP, Partai Patriot, Partai Barnas, Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Peduli Bangsa.***