Pembebasan Yusak Pakage pekan ini bukan berarti kebijakan Jakarta terhadap Papua berubah. Menurut Benny Giay, aktivis HAM Papua, pembebasan ini siasat SBY menutupi keadaan di Papua dan menunjukkan Indonesia seolah-olah sudah demokratis. Padahal Papua dipenjara dan diperlakukan tidak adil.

Menurut aktivis HAM Papua Benny Giay, pembebasan Yusak Pakage penipuan belaka untuk menutupi kenyataan di Papua yang dipenjara oleh pemerintah Indonesia secara budaya, ekonomi, dan secara hak azasi manusia melalui pembangunan yang mengisolir dan memarginalisasi Papua. Alhasil, semakin banyak warga Papua akan memprotes marginalisasi itu, sementara Jakarta menafsirkan protes itu sebagai ungkapan perjuangan separatis Papua.

Jadi pembebasan Yusak Pakage tidak membebaskan Papua, karena kebijakan-kebijakan yang tidak adil tetap dijalankan terhadap Papua, operasi militer tetap dijalankan, tidak ada kebijakan pembangunan yang memihak warga asli Papua. Hari ini juga protes damai dibubarkan oleh polisi dan brimob yang menggunakan tiga mobil panser. Pembebasan Yusak Pakage hanya bisa dinilai positif kalau merupakan awal perubahan kebijakan Jakarta terhadap Papua dan Jakarta memenuhi janji-janjinya terhadap Papua. Demikian Benny Giay, aktivis HAM Papua.