Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yaboisembut S.Pd bersama 5 utusan lainnya saat disambut bag Pahlawan di Bandara sore kemarin.SENTANI—Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Forkorus Yaboisembut S.Pd bersama 5 utusan lainnya yang beberapa waktu lalu, menghadiri undangan Kongres Amerika Serikat, sore kemarin menjajakan kakinya kembali ke tanah Papua menggunakan jasa penerbangan Maskapai Lion Air di bandara Sentani sekitar pukul 17.30 WIT.
Kontan saja, kdatangan Forkorus ini disambut bag seorang pahlawan yang baru pulang dari medan perang oleh ratusan warga masyarakat. Saat turun di Bandara Sentani, Forkorus langsung disambut oleh anak kandung Theys Eluay yakni Boy Eluay.

Penjagaan pengamanan yang dilakukan oleh pasukan penjaga tanah Papua (PETAPA) terbilang sangat ketat dengan membentuk brikade hanya menyisakan lowongan pagar betis pasukan berbaret biru membuat formasi berbanjar berupa lowongan jalan yang akan dilewati oleh Forkorus cs.
Saat memasuki ruang kedatangan Forkorus dianjurkan menginjak piring batu berdiameter 50 cm, dan dikalung sebuah noken berisi buah khas Papua Pinang (piper bitle) oleh seorang wanita Papua separoh baya berjilbab hitam. Selanjutnya Forkorus memasuki ruang kedatangan dibawah pengawasan PETAPA yang cukup ketat, dan terus digiring ke dalam mobil jemputan yang telah disiapkan.
Sekitar berkoordinasi beberapa saat tiga unit Inova meninggalkan bandara Sentani dibawah pengawalan grup music suling tambur dengan menyanyikan lagu-lagu berbahasa khas Papua menuju Pendopo Theys Eluay. Perjalanan menuju Pendopo dijalani sekitar 45 menit, saat rombongan Forkorus tiba di Pendopo sempat terjadi perdebatan apakah Forkorus harus turun atau tidak karena pada saat bersamaan tiba-tiba PLN memutuskan aliran listrik.
Namun setelah dilakukan koordinasi dengan para PETAPA akhirnya Forkorus cs turun dari mobil untuk melakukan ibadah bersama. Sebuah Refelks singkat dari Pdt Jhon Baransano yang terambil dari Kitab Mazmur 126 ayat 1-6 merupakan awal pengucapan syukur yang dilakukan kemarin.
Usai ibadah tersebut Forkorus langsung diminta tampil ke atas podium Pendopo untuk menyaksikan hasil kunjungan ke Amerika bersama bersama beberapa tokoh-tokoh Papua yang lain. Namun pada saat itu Forkorus tidak menyaksikan kunjungan ke Amerika bersama beberapa tokoh lainnya, karena menurutnya waktu sudah agak larut malam, sehingga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun secara garis besar Forkorus mengatakan bahwa kunjungan mereka ke Amerika adalah untuk menghadiri Undangan resmi dari Parlemen AS untuk kegiatan Hearing (dengar pendapat) yang merupakan mekanisme resmi di Kongres. Itu artinya menurut Forkorus bahwa Amerika menghargai bangsa Papua, dan ingin membangun persahabatan untuk merubah kebijakkan dimasa lalu untuk menolong orang Papua.

Menyoal tentang adanya pernyataan Kontra dari Kedubes AS yang mengatakan bahwa Papua tetap merupakan bagian dari NKRI Forkorus mengatakan bahwa itu hanya bahasa Politis karena segala kebutuhan keberangkatan ke AS semuanya diurus di kedutaan AS di Jakarta.
Sementara itu salah satu tokoh politik Papua lainnya yang ikut dalam rombongan Forkorus cs itu yakni Herman Awon dalam sambutannya sebelum acara tersebut berakhir mengatakan bahwa mereka diundang pada acara Testimoni di Amerika untuk memberikan kesaksian terhadap kondisi politk Papua yang sesungguhnya.
Herman juga mengakui dalam kesaksian yang mereka berikan dihadapan Anggota Kongres Amerika itu hadir juga dua penyusup yang sengaja diselipkan oleh Indonesia yakni Franzalbert Yoku dan Nikko Messet. Dimana salah satu pernyataan Niko Messet yang disayangkan Eni Faleomavega salah satu anggota anggota Kongres AS adalah mengatakan orang Papua itu bodoh dan malas.
“Eny Faleomavega sangat menyayangkan kesaksian seorang Niko Messet yang mengaatakan bangsanya sendiri (Papua red) malas dan bodoh,” ujar Herman Awom.
Usai kesaksiannya yang singkat itu kegiatan penyambutan Forkorus itu ditutup dengan doa dan satu per satu masa langsung meninggalkan pendopo dengan tertib. Sementara dari informasi lain yang berhasil dihimpun oleh media ini bahwa kesaksian Forkorus bersama beberapa tokoh politik Papua yang ikut ke Amerika itu akan dilakukan besok (hari ini red) di makam Theys Eluay pukul 10.00 WIT. (jim)