Mathius Murib JAYAPURA—Guna kepentingan investigas dalam mengungkap kasus  kekerasan dan penyiksaan terhadap   rakyat sipil  sebagaimana dalam rekaman video  yang belakangan ini ramai dipublikasikan di dunia maya,  Komnas HAM Pusat mendesak dan memberi batas waktu  November  mendatang, agar pasukan TNI/Polri ditarik mundur dari wilayah  Tingginambut, Puncak Jaya.  
“Jadi kita minta Panglima TNI/Polri, Kapolri, Pangdam serta Kapolda untuk menarik mundur seluruh pasukan,  termasuk intelejen.  Jadi  bikin daerah itu steril betul dari penguasaan aparat TNI/Polri.  Setelah mereka ditarik  keluar baru nanti Tim Investigasi  Komnas HAM akan masuk pada November. Tapi syaratnya adalah koordinasi dan  semua pihak harus setuju termasuk TNI/Polri untuk memberikan kesempatan bagi Komnas HAM melakukan investigasi,” kata  Wakil Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Mathius Murib yang dihubungi disela sela aksi unjukrasa di Halaman Gedung DPRP, Kamis (28/10) kemarin.

Menurut dia, sejak  video beredar  pihaknya telah meresponsnya  baru dalam tahap  membentuk tim dan sedang melakukan koordinasi internal di Jakarta maupun di Jayapura.
Dia  mengatakan, Wakil Ketua Komnas HAM Pusat  dan Tim berjumlah 6 orang  baru pulang dari Jayapura  dan telah berkoordinasi dan membentuk tim  dan langkah langkah  berikutnya  yakni koordinasi dengan TNI/Polri.

“Kalau mereka sepakat kita minta mereka untuk beberapa waktu menarik pasukan dari wiayah Tingginambut. Kami pasti akan turun, tapi kami  tak akan turun  sebelum  TNI/Polri ditarik keluar dari wilayah Puncak Jaya,” jelasnya.  “Kalau memberikan kesempatan bagi Komnas HAM permintaan yang kedua TNI/Polri kosongkan wilayah Tingginambut. Kalau TNI/Polri masih ada baru Komnas lakukan investigasi itu tak mungkin.”
Apabila TNI/Polri masih berada di wilayah Tingginambut apa langkah langkah yang diambil Komnas HAM, menurut dia, sejauh ini pihaknya berharap petinggi TNI/Polri akan mendukung Komnas HAM. Jadi kami percaya TNI/Polri mau memberi ruang bagi Komnas HAM dengan cara menarik mundur pasukan mereka. Tim Komnas HAM akan turun November mendatang.
“Saat ini koordinasi di tingkat Provinsi dan Jakarta telah dilakukan. Intinya berkoordinasi dengan petinggi TNI/Polri. Kalau mereka sepakat untuk memberi ruang kepada Komnas HAM  berarti syarat kedua mereka harus menarik pasukan dulu sementara,” tuturnya.  (mdc)