JAYAPURA—Rencana kunjungan presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, Senin (8/1) bakal disambut aksi demo oleh Badan eksekutif mahasiswa (BEM) Papua se Jawa dan Bali. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terjadinya aksi kekerasan yang hingga kini belum diketui actor utamanya di areal PT Freeport Indonesia.
Hal itu dikemukakan ketua Badan eksekutif mahasiswa (BEM) Papua se Jawa dan  Bali, John Wetipo saat bertandang ke redaksi Bintang Papua, Sabtu (6/10) lalu.
Menurutnya, pihaknya akan menggerakan ribuan mahasiswa asal Papua yang sedang studi di berbagai perguruan di Jawa dan Bali untuk menduduki dan menggelar aksi demo damai di kantor pusat PT Freeport di Jakarta.

Ia menjelaskan aksi demo dilakukan agar bisa menarik perhatian presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa di areal PT Freeport yang berada di Timika belum sepenuhnya aman dimana hingga kini belum bisa diungkap siapa pelaku terror yang sudah menyebabkan nyawa manusia mati sia-sia.
Selain akan menggelar demo, Badan eksekutif mahasiswa (BEM) Papua se Jawa dan Bali juga menyampaikan beberapa tuntutan antara lain, pertama segera tutup PT Freeport di tanah Papua, kedua mempertanyakan protokoler Negara yang tidak menjadwalkan kunjungan Obama ke Papua, sebab PT Freeport berdiri di Papua, bukan di Jakarta.
Ketiga Badan eksekutif mahasiswa meminta Komnas HAM memanggil petinggi-petinggi PT Freeport dalam rangka klarifikasi masalah kemanusian akibat beroperasinya PT Freeport.
Keempat, mengajak semua pihak untuk terlibat penuh dalam upaya penyelesaian masalah PT Freeport sebagai akar konflik di Papua guna mencari solusi bermatabat bagi pemenuhan hidup bangsa Papua.
Kelima, menyerukan kepada pemerintah Indonesia- Amerika, Belanda dan  masyarakat internasional lainnya untuk mendesak PBB meninjau kembali PEPERA. (rza)