Nazarudin Bunas : Itu hal yang wajar, biasa-biasa saja

Jayapura—Merasa kecewa dengan tidak adanya tanda-tanda pemberian Grasi yang menjadi hak mutlak bagi para Narapidana(Napi)lapas Abepura, yang dipimpin oleh Semi Yaru CS pagi kemarin mengelar aksi unjuk rasa di Lapas Abepura.
Dari pantauan Bintang Papua di lapas Abepura ( 18/10) kemarin pagi, tampak terlihat puluhan kuli bangunan yang tengah mengerjakan proyek di pembangunan di dalam lapas berhamburan dan lari menyelamatkan diri, karena di lempari batu oleh para napi yang tengah berunjuk rasa.
Sementara itu, segenap wartawan dan anggota keamanan yang bersiaga di halaman lapas, tidak di perkenankan untuk masuk. Dan hanya dapat memantau dari luar lapas saja.
Kalapas Abepura Liberti Sitinjak, saat berusaha dikonfirmasi tidak bersedia meberikan keterangan terkait adanya unjuk rasa yang terjadi di dalam lapas.

Kakanwil Hukum dan Ham Provinsi Papua, Nazarudin Bunas, saat di konfiramsi melalui telepon selularnya, kepada Bintang Papua membenarkan adanya aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh beberapa Napi yang menuntut adanya pemberian Grasi yang dijanjikan oleh Presiden RI beberapa waktu lalu, melalui salah satu devisi Hukum dan Ham pusat yang berkunjung ke Lapas Abepura.

Namun menurut Nazarudin, aksi unjuk rasa yang terjadi di Lapas Abepura dianggap merupakan hal yang wajar, “Intinya mereka mempertanyakan kejelasan pemberian Grasi, itu hal yang wajar dan biasa-biasa saja, yang jelasnya aspirasi mereka akan kami tampung dan di lanjutkan ke pengadilan negeri lalu di teruskan ke Mahkama Konstitusi dan seterusnya ke Kementrian hukum dan Ham, setelah itu akan di lanjutkan ke Presiden RI,” ungkap Nazarudin.
Ditambahkannya bila sebelumnya sempat di lakukan dialog antara Napi dan Kalapas, sementara dari Kanwil Hukum dan Ham di wakili oleh Divisi Hukum dan Ham Provinsi Papua.
Dan dari hasil dialog itu di ketahui bila aksi pendemo bukan hanya menuntut grasi dari Presiden semata, akan tetapi juga terdapat permalasahan internal antara napi dan Kalapas Abepura.
Ketika disinggung mengenai dugaan aksi kekerasan yang di lakukan oleh napi saat berunjuk rasa, Ia membenarkan adanya aksi anarkis para pendemo yang sempat melempari batu para kuli bangunan yang tengah bekerja di dalam lapas.
”Sebenarnya dalam aksi itu tidak sepenuhnya menuntut grasi saja, akan tetapi ada beberapa permasalahan internal antara Napi dan Kapalas, juga anggota jaga, salah satunya adalah tuntutan pemerian Cuti menjelang bebas dan bebas bersyarat,” lanjutnya. (cr-15)