Warga Wamena Marah, 35 Rumah Dibakar

 

Kapolresta Jayapura AKBP Imam Setiawan,SIK sedang  memimpin pengamanan di TKP, kemarin. Dikatakan Untuk pengamanan lokasi telah diterjunkan 400 personil gabungan Personil Polresta dengan Brimobda Papua.Jayapura—Berawal dari menyebarnya sebuah rekaman rington oleh seorang warga Kampung Yoka Distrik Heram berinisial TM, Rabu (17/11) sekitar pukul 08.00 WIT membuat warga Wamena yang tinggal di Jaya­pura mengamuk dan membakar pemukiman warga, 35 rumah, 3 unit mobil dan 4 unit motor. Syair lagu tersebut menyinggung-nyinggung gaya hidup orang Wamena, sehingga suku ini marah.

“Sekitar 35 rumah warga yang terbakar, 3 unit mobil dan 4 sepeda motor yang dibakar,” kata salah seorang warga yang namanya tidak mau dikorankan yang sedang berada di TKP (tempat kejadian perkara) ditemui Binpa Kamis, (17/11) kemarin.   Kapolresta Jayapura AKBP Imam Setiawan,SIK saat ditemui disela-sela memimpin pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara) mengatakan bahwa guna pengamanan lokasi telah diterjunkan 400 personil gabungan Personil Polresta dengan Brimobda Papua.

“Peristiwa ini bermula dari seorang warga yang membuat rington. Warga itu (berinisial TM) telah kita tahan sejak tadi malam,” ungkapnya.

Menurut Kapolres, pihak keolisian tidak dapat melakukan pengamanan maksimal terhadap peristiwa penyerangan tersebut karena bertepatan dengan hari libur Idul Adha. “Sehingga anggota lebih banyak terfokus pada pengamanan sholat Id. Sedangkan yang ada di sekitar TKP hanya 11 personil,” ujarnya.

Dari kerusuhan tersebut, menurut Kapolres terdapat tiga orang korban luka-luka, masing-masing Serobot Tabuni, ditembak dengan senapan angin, Yosep Alua dan seorang yang dipanggil Tete. Namun dari peristiwa kerusuhan tersebut belum satupun pelaku ditangkap aparat kepolisian.

Atas peristiwa tersebut, Kapolres menghimbau kepada warga untuk tidak mudah terprofokasi. “Bagi warga dari kedua belah pihak untuk tidak mudah terprofokasi. Dan Kepada warga lain agar jangan ikut-ikutan ataupun menambah-nambah masalah,” harapnya.

 

Disinggung tentang statmen dari SDHRP dan Front Pepera PB yang mensinyalir ada pihak ketiga bermain di belakangnya, Kapolres berharap agar tidak mudah mengeluarkan statemen jika tanpa didasari dengan bukti. “Janganlah memberikan statement jika tidak ada bukti-buktinya,” jelasnya.

Aks massa ini juga langsung mendapat perhatian dari Gubernur Barnabas Suebu SH dengan langsung ke TKP bertatap muka dengan  masyarakat Yoka di Gedung Gereja Ebenhezier paska kerusuhan masyarakat Yoko dengan Wamena.

Terungkap dalam pertemuan itu, pada intinya membicarakan tentang masyarakat yaitu meminta ganti rugi atas kerugian materiil yang dialami oleh masyarakat Yoka. Masyarakat menyampaikan bahwa ibu-ibu dan anak-anak telah diungsikan .Masyarakat Yoka juga menginginkan agar masyarakat Wamena dipulangkan ke daerah asal (Wamena).

Hasil dari pertemuan tersebut Gubenur Papua menyampaikan akan mendata kerugian materil yang telah rusak, terutama fasilitas umum diantaranya Puskesmas, sekolah dan tempat ibadah. Barnabas juga mengharapkan agar kedua belah pihak menyelesaikan masalah ini secara hokum dan diharapkan kepada masyarakat Yoka agar tetap bersabar serta tidak terpengaruhajakan untuk membalas aksi tersebut. Barnabas juga menambahkan “Selaku Gubenur kami akan menindak lanjuti masalah ini secara hukum dan akan menfasilitasi upaya damai secara adat. Gubenur Papua juga mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Yoka karena telah dapat menahan diri dan tidak membalas perbuatan tersebut.

Barnabas menghimbau agar masyarakat Yoka tidak perlu khawatir akan kejadian serupa, karena aparat keamanan akan membantu mengamankann Kampung  Yoka agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Penutupan pertemuan tersebut dilakukan dengan doa yang dipimpin oleh Gubenur Prov.Papua dan pertemuan tersebut selesai dengan tertip dan kondusif.

Data terakhir yang diterima Bintang Papua menyebutkan, akibat rusuh ini, terjadi pembakaran terhadap harta milik warga Yoka dan aset milik pemerintah dirusak.

Ini daftar kerugian rusuh tersebut:

- Motor: 12 terbakar, 2 rusak

- Mobil: 2 terbakar, 2 rusak

- Rumah: 23 terbakar habis, 56 rusak (belum termasuk daftar barang-barang yang ada dalam rumah korban)

Aset pemerintah yang rusak:

- Puskesmas Perawatan

- Puskesmas Pembantu

- Kantor Diklat Perkebunan

(aj/cr-16/don)