JAYAPURA-Meski pergerakan kelompok pro kemerdekaan ‘Bangsa Melanesi’ selama ini sudah kurang terdengar lagi, namun pihak kepolisian Polda Papua tetap mewaspadai kemungkinan adanya gerekan-gerakan tidak terduga.  Untuk itu, sehubungan  hari ini,  Selasa 14 Desember yang diklaim sebagai hari Kemerdekaan Bangsa Melanesia,  pihak Polda Papua telah menginstruksikan ke seluruh jajarannya di Polres dan Polresta untuk menyiagakan pasukannya. Pihak Polda Papua berjanji tidak akan mentolerir pihak-pihak tertentu yang sengaja mengibarkan bendera bintang 14 atau bendera Melanesia di wilayah Papua, dengan tujuan memperingati hari kemerdekaan Bangsa Melanesia. Polda Papua menggerakan sebanyak 999 aparat keamanan, sedangkan masing masing Polres dan Polresta di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat  menggerakan 2/3 aparat keamanan sebagai langkah antisipasi. Demikian Kabag Humas Polda Papua AKBP Wachyono mengatakan hal ini ketika dihubungi Bintang Papua via ponselnya semalam. Dia mengatakan, pihaknya melakukan operasi pengamanan dan razia seperti unjukrasa, pengibaran bendera Bintang 14 dan lain lain.  Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar masyarakat dapat melakukan  aktivitasnya dengan aman dan lancar. 

Pengamanan tersebut, katanya,  dilakukan selama 4 hari sejak Minggu (12/12) hingga Selasa (14/12) khusus di Kota Jayapura, pihaknya menggerakan aparat keamanan di titik keramaian mulai dari Bhayangkara hingga sampai ke wilayah perbatasan Papua New Gui Nea (PNG) di Skouw Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura serta menjaga obyek obyek vital seperti Kantor Gubernur, Gedung DPRP dan lain lain.    Sementara pantauan di Gedung DPRP, Jayapura kemarin tampak aparat keamanan dari Brimobda Papua berjaga jaga sejak Minggu (12/12) pukul 19.00 WIT.Seorang aparat keamanan yang ditemui Bintang Papua di Halaman DPRP, Senin (13/12) mengatakan, kemarin untuk mengantisipasi Hari Melanesia, maka pihaknya mendapat tugas melakukan penjagaan di seluruh titik  mulai dari Bhayangkara sampai ke wilayah perbatasan Papua Nugini (PNG) di Skouw Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Sementara itu, menjelang peringatan kemerdekaan bangsa Melanesia 14 Desember 2010, di Wilayah Keerom digelar patroli serta operasi gabungan TNI dan Polri. Demikian diungkapkan Kapolres Keerom, AKBP Bedjo PS saat ditemui di Kantor Bupati, Senin (14/12).

Menurutnya, Razia serta patroli dilakukan untuk menjadikan wilayah Keerom tetap aman dan kondusif. “Diharapkan juga masyarakat tetap tenang dan menjalankan aktifitas seperti biasanya, jangan mudah terovokasi terhadap orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.Potroli Gabungan ini dilakukan pada malam hari sampai pagi bersama pihak TNI atau Satgas yang sedang bertugas. “Kami akan lakukan Patroli Gabungan dengan sejumlah TNI yang ada di Wilayah Kabupaten Keerom,” ungkapnya.
Kapolres Kabupaten Jayapura, AKBP Matius Fakhiri kepada wartawan mengakui bila tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan untuk mengantisipasi hari malenesia ( 14 Desember) “ Tidak ada pengamanan khusus, hanya saja kita tetap melakukan apel siaga juga menggelar patroli tetap, dalam dua hari terakhir ini, untuk mengantisipasi adanya gerakan-gerakan tidak terduga,” ungkapnya di hadapan wartawan ketika di temui di Mabes Polres Jayapura, kemarin( 13/12).

Diakui Matius, sekalipun ada siaga yang diberlakukan untuk 1 regu dari Brimob, untuk pengamanan di wilayah Sentani dan sekitarnya, akan tetapi pasukan brigadier mobil tersebut tetap bersiaga di markas besar Brimob sambil menunggu perintah lanjutan.Terkait izin untuk melakukan kegiatan pada hari ini ( 14 desember) diakui Martinus bila pihaknya belum menerima laporan permohonan izin untuk melakuakn kegiatan di wilayahnya. Diakuinya, bila situasi di Sentani dan sekitarnya menjelang tanggal 14 Desember aman terkendali.(mdc/cr-11/as/don/03)