Hari ini, Long March ke DPRP
JAYAPURA—DPRP menyerukan kepada semua elemen masyarakat, termasuk tokoh gereja di Tanah Papua untuk mendukung agenda pemilihan MRP sebagai perintah UU N0. 21 Tahun 2001 atau UU Otsus. Demikian disampaikan Wakil Ketua III DPRP Ev. Yop Kogoya Dip. Th,SE,MSi ketika dikonfirmasi Bintang Papua diruang kerjanya, Selasa (25/1) terkait sikap sejumlah tokoh gereja agar pemilihan MRP distop. Menyoal rencana aksi long march damai yang akan dilakukan hari ini Rabu (26/1) pukul 10.00 WIT dengan rute Kantor MRP, Skyland, Entrop, Polimak, Kota Jayapura, Kantor DPRP, dia menjelaskan, meski pemilihan MRP tengah berlangsung disejumlah wilayah, namun pihaknya bersedia menerima aspirasi yang akan disampaikan sejumlah tokoh gereja di Tanah Papua. Dia mengatakan, betapapun pihaknya mesti mendengar suara gereja dan menerima aspirasinya. Bukan hanya terima saja, tapi bisa ditindaklanjuti untuk disampaikan ke pusat. Apalagi pusat juga mengikuti semua proses pemilihan MRP.
![Thomas Ch.Syufi Thomas Ch.Syufi](/images/stories/2011/bem%20lagi%20ok.jpg)
Thomas Ch.Syufi
![Ev. Yop Kogoya Dip. Th,SE,MSi Ev. Yop Kogoya Dip. Th,SE,MSi](/images/stories/2011/kogoya%20yop.jpg)
Ev. Yop Kogoya Dip. Th,SE,MSi
“Tak apa apa pihak gereja menyampaikan aspirasinya. Kan pasti keterwakilan dari gereja kan ada atau agama itu ada. Ini keterwakilan perempuan dan adat ini sedang jalan nanti pada tingkat keterwakilan gereja mungkin bagaimana caranya kita bicarakan. Kami hanya melaksanakan perintah UU,” ujarnya.
“Kalau pemerintah pusat juga jeli membaca saya kira bisa ada jalan keluar ketika dari DPRP berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan situasi terakhir dalam proses pemilihan MRP terjadi seperti ini mungkin itu dilaporkan solusinya bagaimana ya kita juga akan dengar dari pusat,”katanya.
Secara terpisah, Direktur LaKeda Institute Lamadi de Lamato menegaskan, rencana aksi unjukrasa sejumlah tokoh gereja di Tanah Papua yang memprotes kegagalan Otsus dan pemilihan MRP merupakan hal biasa, tak perlu kaget. Maklum Papua hingga kini masih banyak masalah.
“Negeri ini memang seperti orang tertular penyakit malaria. Sebentar meriang, sebentar panas. Ini sama dengan realitas Papua yang aman aman sebentar tapi kemudian bergolak. Makanya jangan bikin kebijakan semberono. Obat penyelesaian masalah Papua harus jelas dan jujur untuk segala aspek,” katanya.
BEM SIAP GABUNG
Sementara itu, Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih, Thomas Ch.Syufi, menyatakan bahwa Bem Uncen akan ikut serta dalam aksi Demonstrasi Di DPRP hari ini Rabu (26-01)). Thomas mengaku bahwa pihaknya telah diundang oleh Dedominasi Gereja untuk ikut serta dalam aksi hari ini, secara khusus Thomas akan menyatakan dalam aksi nanti BEM Hukum akan berada di barisan depan, dan siap menback-up aspirasi rakyat.
Aksi yang bertujuan untuk mendesak DPRP untuk menindak lanjuti 11 rekomendasi yang telah diserahkan pada aksi sebelumnya. Thomas juga menilai kalau DPRP selama ini lebih cenderung menjalankan fungsi kontrolnya saja, tapi legislasinya tidak ada.
Thomas mengaku menyayangkan proses pemilihan anggota MRP yang terus berjalan, padahal menurutnya dalam proses yang sedang berjalan saat ini tidak ada proses penyaringan aspirasi yang baik, sehingga nanti pasti akan muncul konflik. Dikatakan, di kampung-kampung banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai proses pemilihan MRP, padahal MRP harus bekerja sesuai aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat adat Papua..
Sebagaimana dilaporkan, sejumlah tokoh Gereja di Tanah Papua tetap “ngotot” agar pemilihan anggota MRP yang sementara berlangsung di sejumlah daerah dihentikan. Sebagai bentuk kengototan tersebut pihaknya merencanakan menggelar aksi long march damai, Rabu (26/1) pukul 10.00 WIT dengan rute Kantor MRP, Skyline, Entrop, Polimak, Kota Jayapura, Kantor DPRP.
Reaksi ini sebagai tindaklanjuti dari pernyataan pers sejumlah pimpinan gereja sebelumnya yang disampaikan Ketua Umum Persekutuan Gereja Gereja BAPTIS Papua Pdt Socrates Sofyan Yoman MA didampingi Ketua Sinode KINGMI di Tanah Papua Pdt Dr Benny Giay MA serta Wakil Ketua BP-AM Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Drs Elly D Doirebo MSi di Kantr Sinode GKI di Tanah Papua, Jumat (21/1). (mdc/cr-22/don)