JAYAPURA- Ketua   Majelis  Rakyat  Papua (MRP) terpilih Dorkas Dwaramuri menyatakan, sejak pemilihan unsur pimpinan MRP pada akhir Mei lalu hingga masuk Juni 2011 ini semua unsure definitive pimpinan MRP belum dilantik secara resmi oleh Pemerintah. Seharusnya setelah terpilih secara resmi melalui mekanisme Tatip MRP unsure pimpinan MRP sementara segera menandatangani berita acara terpilihnya unsure pimpinan definitive MRP yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, setelah  unsur pimpinan definitif terpilih berita acara belum ditandatangani unsure pimpinan sementara yang terdiri dari Ketua Yoram Wambrauw, Wakil Ketua I Anike Sabami dan Wakil Ketua II Pdt. Hofni Simbiak. “ Berita Acara itu belum ditandatangani sampai hari ini,” ungkap Dorkas Dwaramuri Sabtu (18/6) di rumahnya gang Ondikleo Perumnas I Waena. Setelah dirinya bersama dua Wakil Ketua terpilih secara resmi, tanpa ada kabar apapun atau berita resmi, unsure pimpinan sementara yakni Wakil Ketua I Anike Sabami menghilang ke Manokwari tanpa pesan apapun tentang kepergiannya ke Manokwari. Dia pergi tanpa ijin resmi dan dasar hukum yang jelas untuk apa dia pergi ke Manokwari, namun kemudian Dorkas Dwaramuri dan dua Wakil Ketuanya Yoram Wambrauw serta Hofni Simbiak  mendapatkan kabar bahwa Ani Sabami keberangkat ke Manokwari dalam rangka mempersiapkan MRP Papua Barat, dia pergi tanpa menyelesaikan tugasnya yakni menandatangani berita acara pemilihan unsure pimpinan resmi MRP.
“Tahu tahunya kami dengar lagi MRP Papua Barat segera dilantik Gubernur Abraham Ataruri,”katanya.

Menurut Dorkas yang akrab dipanggil mama Ola ini, kepergian Anike Sabami ke Manokwari selain punya kepentingan pribadi untuk MRP Papua  Barat lebih dari itu Anike Sabami dinilai menghalang halangi keabsahan  unsure MRP terpilih, hal ini ditunjukkan dengan sikapnya yang menunda menandatangani berita acara yang mestinya ditandatangani setelah unsure pimpinan definitive MRP dipilih resmi yang selanjutnya akan diserahkan kepada Gubernur Papua.
Namun sampai saat ini berita acara belum ditandatangani  meski dua pimpinan sementara Yoram Wambrauw  dan Simbiak berada di Jayapura, namun keduanya juga tidak mau menandatangani berita acara dengan alasan akan melanggar Hukum hingga berita acara  didiamkan .
Menurut mama Ola semua anggota MRP sudah mengetahui hal ini dan semua anggota menilai sikap Ani Sabami itu sangat tertentangan, apalgi sudah terbaca kalau Ani Sabami bermain di belakang layar dengan anggota MRP lainnya, ada konspirasi Politik dalam MRP, kata Mama Ola
“Yang kita anggota MRP baca saat ini adalah, mereka tidak mau menandatangani supaya mereka bertindak dirikan MRP Papua Barat, sebab unsure pimpinan definitive belum dapat bertindak lebih jauh karena belum dilantik hingga diam diam mereka Politik dibelakang, hingga terjadi keterlambatan pelantikan unsure Pimpinan resmi MRP,”katanya.
Yang dirinya tidak habis pikir adalah sekris MRP yang menjalankan tugas menjembatani MRP dengan Pemerintah, justru tidak mengambil sikap,  bahkan dinilai turut berkonspirasi.