65 Pelaku Bentrok Manokwari Dilepas

Manokwari- Bentrok warga yang terjadi Senin (20/6) kemarin, akhirnya diselesaikan dengan cara damai adat. Sebanyak 65 warga yang ditahan oleh Kepolisian Resor Manokwari, setelah diinterogasi, akhirnya dikembalikan ke rumah mereka masing-masing.  “Jadi tindakan hukum yang kita lakukan kepada 65 orang tersebut, bukan penahan, melainkan pengamanan. Ini yang harus dimengerti oleh semua pihak,” ujar Kapolres Manokwari, AKBP Agustinus Supriyanto, kemarin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, sekaligus membenarkan penyelesaian adat dari pertikaian kedua kelompok itu di Manokwari.

Kapolres Agustinus mengatakan, proses hukum terhadap pengrusakan rumah warga dan mobil, akan tetap diproses polisi. Dikatakan, untuk proses hukum tersebut, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap mereka-mereka yang terlibat dalam kasus ini. Dia juga menyinggung soal pertikaian tersebut, telah dilakukan dengan jalan damai dan denda adat sesuai dengan adat masing-masing. Untuk persoalan ini hanya masalah keluarga yang berakhir dengan bentrok tersebut. “Jadi ke 65 warga yang diamankan ini, setelah melakukan penyerangan, diserang balas oleh warga yang ada di Sanggeng Dalam. Mereka kita amankan di sebuah tempat ibadah. Pengamanan itu akhirnya berhasil mereda konflik yang terjadi,” ujar Kapolres.
Dalam keterangannya, Kapolres juga menyebutkan, upaya pengamanan yang dilakukan anggotanya, menyebabkan salah satu personil anggotanya mengalami luka sobek di bagian kepala. “Ini tugas yang harus diemban untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat, bahwa main hakim sendiri akan berdampak pada kerugian materil dan kerugian fisik dari pihak-pihak yang melakukannya,” ujarnya.
Dirinya pun berharap, dengan kondisi politik yang semakin hangat saat ini jelang pelaksanaan pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, diharapkan semua pihak untuk bisa menahan diri. “Jika ada sebuah persoalan, harus diselesaikan dengan kepala dingin dan melaporkannya kepada pihak berwajib untuk bisa diambil langkah-langkah untuk menjaga agar Manokwari tetap kondusif jelang pelaksanaan pesta demokrasi 20 Juli mendatang,” katanya.