JAYAPURA- Lagi, kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka, melakukan penembakan di Puncak Jaya Papua, Selasa 6 Juli sekitar pukul 15.00 WIT, tepatnya di Kampung Kalome Tingginambut.   Akibatnya, 3 anggota TNI yang saat itu sedang berpatroli tertembak.
Dari informasi yang berhasil diperoleh, penembakan itu bermula ketika personil melaksanakan patroli sebanyak satu regu, dibawah pimpinan Mayor Lukas, dari Batalyon Infantri 751 Sentani. Mereka patroli menggunakan mobil. Dan tiba-tiba dihadang gerombolan bersenjata, yang jumlah diperkirakan sepuluh orang. Lantas terjadi kontak senjata, akibatnya Pratu Kadek terkena tembakan di bagian siku kanan.

Pasukan TNI kemudian mundur untuk menyelamatkan personil yang tertembak. Pukul 17.25 WIT, pasukan Elang TNI kemudian mengejar
kelompok pengacau, lalu kontak senjata kembali terjadi. Lagi-lagi dua personil TNI terkena tembakan, masing-masing Serda Deny di bagian paha kanan dan Praka Fauzi di kaki kiri. Personil kemudian menghentikan pengejaran untuk menyelamatkan anggota yang tertembak.  Pihak Kodam XVII Cenderawasih yakni Asisten Intelijen Letkol Imam Santoso ketika dikonfirmasi tidak mengakui adanya aksi tembak-menembak. ‘’Tidak ada insiden penembakan, TNI masih melaksanakan kegiatan bhakti social di Tingginambut,’’ucapnya.
Sementara Pangdam Cenderawasih  Mayor Jenderal Erfi Triaassunu dan Kasdam Brigjen Indra ketika di konfirmasi juga tidak memberikan jawaban.
‘Jenderal’ Anton Tabuni Sekretaris Jenderal OPM wilayah Pegunungan Papua, ketika dikonfirmasi membenarkan aksi tembak menembak tersebut.  ‘’Ya, pasukan kami, dibawah pimpinan Tinus Rambo Wakerka baku tembakdengan TNI di Tingginambut,’’tandasnya.
Menurutnya, aksi tembak itu terjadi secara kebetulan, saat personil TNI melakukan patrol di sekitar wilayah markas OPM. “Ini serba kebetulan, TNI lewat dan anggota kami berpapasan, langsung terjadi kontak,’’jelasnya.
Kata dia, pihaknya setiap saat, siap bertempur dengan TNI di wilayah Papua. ‘’Kalau TNI masuk wilayah kami, maka kami siap tempur dengan mereka,’’tandasnya.
Sementara tiga personil TNI, Rabu 7 Juli sudah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura, untuk mendapat perawatan secara intensif,  namun pihak RS TNI itu, tidak memperbolehkan para wartawan melakukan peliputan.