Pastor Neles Tebay Pr

Pastor Neles Tebay Pr

JAYAPURA—Pasca kontak senjata yang terjadi di Distrik Madi Kabupaten Paniai Rabu (17/08) dini hari, Enarotali Kabupaten Paniai mencekam.
Dari pantauan Bintang Papua di lapangan, sepanjang jalan mulai dari wilayah Wagete hingga ke Madi tidak ada satupun warga yang berlalu lalang. Pertokoan ataupun kios milik warga tutup semua.

Enarotali yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Paniai pun sekejab saja bagaikan kota mati yang tak berpenghuni. Bintang Papua yang seharusnya meliput jalannya upacara bendera di Kabupaten Paniai pun selama semalam harus tertahan dan menginap di Moenamani Kabupaten Dogiyai, karena faktor keamanan. Ketika menuju ke wilayah Enarotali pun harus bersama-sama dengan rombongan kendaraan yang lain dan dikawal beberapa aparat.  Koordinator Jaringan Damai Papua Pastor Neles Tebay mengatakan masyarakat setempat masih ketakutan dan banyak yang mengungsi di gunung-gunung dan lembah terdekat dari distrik itu. Banyak toko yang tutup dan aktifitas warga lumpuh.
“Di Enarotali mendengar adanya isu perang antara Tentara Pembebasan Nasional pimpinan Tadius Yogi melawan Tentara Indonesia. Nah karena mendengar isu perang itu, maka banyak masyarakat mengungsi ke kampung-kampung lain dan tempat-tempat lain,” terangnya kepada wartawan Rabu (17/08) yang di hubungi hanya melalui via telepon celularnya. Kontak senjata terjadi antara TNI/Polri dengan kelompok pengacau keamanan di Distrik Madi Paniai terjadi sejak Rabu dini hari pukul 01.00 WIT hingga 08.00 WIT Rabu (17/08) pagi tadi.
Dari kontak senjata itu didapat informasi satu orang dari kelompok pengacau keamanan itu tewas, dua polisi luka-luka dan satu orang tukang ojek terkena panah di  tangannya. Hanya sajam baik  korban tewas maupun yang luka belum diketahui indentitasnya.
Kepolisian setempat masih bersiaga, tiga kabupaten di sekitar Kabupaten Paniai yakni Kabupaten Deiyai, Dogiyai dan Nabire berstatus siaga satu sejak tanggal 13 Agustus lalu hingga berita ini diturunkan.