JAYAPURA – Hasil Konferensi Tingkat Tinggi International Lawyer for West Papua (KTT  ILWP), 2 Agustus di London, yang selama ini ditunggu-tunggu banyak pihaknya, kabarnya akan diumumkan hari Sabtu (20/8) besok.  Hal itu diungkapkan Bucthar Tabuni, Ketua Umum KNPB  dalam kesempatan jumpa pers Kamis (18/8), kemarin. Jumpar pers Buctar ini dilakukan hanya sehari pasca bebasnya dari Lapas Narkoba Doyo, setelah mendapat remisi HUT RI kemerdekaan. “Sesuai janji KNPB, diberitahu kepada public bahwa hasil Konferensi Tingkat Tinggi International di Oxford pada tanggal 2 Agustus 2011 lalu, akan diumumkan secara resmi pada 20 Agustus 2011 besok di lapangan Alm. Theys H Eluay,” ungkap Mako Tabuni (Ketua I KNPB) bersama Bucthar Tabuni, Kamis (18/8), di depan Ruko, Jalan kamwolker Perumnas III Waena.

Ditegaskan, pelaksanaa KTT ILWP tersebut sesungguhnya adalah meraih kesuksesan dan berlangsung dengan demokratis dan ilmiah. “Nanti akan kita buktikan apakah pemberitaan  media massa local, dan media nasional lain benar atau tidak,” ungkapnya.
Meski dinyatakan demokratis dan ilmiah, namun dikatakan bahwa KTT tersebut berlangsung tertutup dan hanya diikuti oleh orang-orang yang berideologi sama, yakni menjadikan Papua sebagai Negara terpisah dari Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bucthar Tabuni kembali menegaskan atas apa yang disampaikan kepada Wartawan di Lapas Narkotika, sesaat setelah bebas. Yakni ia akan menggalang kekuatan yang lebih besar, rapi dan terorganisir dengan baik, dan akan melakukan perjuangan yang lebih radikal lagi.
“Peristiwa penembakan dan lain-lain di Puncak Jaya dan tempat lain yang menggunakan senjata adalah sayap militer perjuangan Papua Merdeka yang telah berlangsung sejak Tahun 1961. Secara organisasi tidak ada hubungan  dengan KNPB. Karena kami komitment untuk berjuang dengan jalan damai,” tegasnya.
Dikatakan, msalah utama Bangsa Papua Barat adalah  ‘status  politik’, wilayah Papua Barat dalam Negara Kesatuan republic Indinesia (NKRI) yang belum final.Karena proses memasuknya  wilayah Papua Barat dalam NKRI itu dilakukan dengan penuh pelanggaran terhadap standar-standar,prinsip-pronsip hukum dan Ham Internasional oleh Amerika Serikat, Belanda, Indonesia dan PBB sendiri  demi kepentingan  ekonomi politik mereka.
Bucthar Tabuni yang didampingi Wakil KNPB Macko Tabuni,menyatakan status politik Papua Barat dalam Negara NKRI itu adalah hasil ‘kongkalingkong’  (Persengkongkolan) pihak-pihak internasional, untuk itu lanjutnya masalah konflik politik tentang status politik Papua Barat harus di selesaikan di tingkat Internasional
Di katakan lagi,Rakyat Papua Barat telah menempuh jalur Internasional dan berhasil membentuk Meda Internasional yang mempu membawa persoalan Papua Barat ke tingkat internasional yaitu IPWP dan ILWP. Dan juga katanya kedua media Internasional (IPWP dan ILWP) tersebut, berhasil menyelenggarakan KonferensiTingkat Tinggi Internasional di Oxford London Inggris, pada tanggal 02 Agustus 2011 dengan Thema central “West Papua : The Road to Freedom”.
Ketika ditanya soal keadaan dalam tahanan ia (Bucthar Red)menyatakan,”s aya dalam tahanan kali ini mungkin agak baik dibandingkan dengan penahanan saya yang kemarin-kemarin. kalau soal perlakuan,saya dan para napi yang lain di perlakukan sama sebagai sesama tahanan,”ungkapnya.
Ditambahkan, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai media nasional rakyat Papua Barat,dan sebagai penanggung jawab Dalam Negeri,yang di percayakan oleh ILWP untuk melaksanakan berbagai aksi demo untuk mendukung KTT ILWP  pada 2 Agustus di Oxford Inggris,menyampaikan kepada Rakyat papua Barat dan seluruh Bangsa di muka bumi untuk di ketahui bersama , beberapa stetmen yang akan di umumkan pada,20 / 08 di makam Alm,Theys H.Elluay Sentani. Diapun menyampaikan  bebera poin di antaranya, pertama, sesuai janji KNPB,diberitahukan kepada public bahwa Hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berlangsung di Oxford London Inggris tanggal 2/8-2011,lalu akan diumumkan secara resmi pada tanggal 20 agustus 2011 di lapangan Alm.Theys H.Elluay.  Kedua, pembebasan Ketua Umum,Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Bucthar Tabuni dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkoba Doyo baru sentani Jayapura,pada tanggal 17 Agustus 2011,bertepatan denga Hut RI ke 66,merupakan sebuah pelecehan politik atas rakyat Pangsa Papua. Ketiga, KNPB,menegaskan bahwa: Pembunuhan, Penangkapan, Pembantaian dan pemenjaraan terhadap pejuang hak dasar bangsa pribumi merupakan bukan hal yang tabu,karena dengan demikian dapat mempercepat untuk menggapai  cita-cita Rakyat Bangsa Papua Barat.
Mereka juga menjamin dalam  acara yang digelar di Makam Alm.Theys Hiyo Eluay akan berjalan aman dan lancer. Mereka juga  berharapa kapada Rakyat Papua supaya jangan terpropokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawan,seperti yang selama ini terjadi.