Tarian Yosim Pancar (Yospan) yang selama ini merupakan tari pergaulan masyarakat Papua khususnya di tingkat akar rumput, oleh Horizon Cafe II Jayapura coba diangkat ke strata yang lebih tinggi untuk bisa dinikmati oleh para pengunjung Cafe yang berbaur dengan para mahasiswa yang penuh antusias memperagakan kepiawaiannya menggocek kaki dan pinggul di iringi Mambruk Group Akustik dari BEM Uncen

Oleh : Walhamri Wahid

Mambruk Group

Mambruk Group

 

Menjelang tengah malam,  rombongan mahasiswa memenuhi deretan kursi tengah dari ballroom Horizon Cafe II Entrop Jayapura yang memang sudah dipersiapkan khusus buat mereka, setelah melakukan beberapa persiapan untuk mensetting alat musik tradisional yang mereka gunakan berupa gitar dan beberapa alat musik lainnya, barulah “pesta rakyat” ala mahasiswa di Bar dan Cafe Horizon II itu Sabtu (Malam Minggu) 27 Agustus 2011 pekan kemarin itu berlangsung meriah meski ada pembatasan jam buka Cafe karena bulan Ramadhan. Event etnik Papua bertajuk Kampus Night dengan menampilkan tari – tarian Yospan dengan iringan Mambruk Group Akustik pimpinan Ketua BEM Uncen Benyamin  Gurik malam itu di gagas oleh Horizon Cafe II, salah satu tempat hiburan malam di Kota Jayapura yang memiliki visi dan komitmen untuk lebih mengangkat tari Yospan dan bakat seni anak – anak Papua agar tidak menjadi tontonan di pinggir jalan saja namun juga mampu menembus glamour dan gemerlapnya dunia hiburan malam di Kota Jayapura.
“kami hanya melihat ada satu potensi dari anak – anak muda Papua yang perlu di berikan penyaluran dan apresiasi, kebetulan usaha kita bergerak di bidang hiburan dan entertainment, jadi kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda kepada pengunjung sekaligus ikut berpartisipasi memperkenalkan tari Yospan kepada para pengunjung yang ikut menari bersama mereka”, jelas Mr. Midaz selaku Manager Horizson Cafe II sekaligus penggagas acara dimaksud.
Apa yang disampaikan oleh Midaz bukan isapan jempol belaka, terbukti antusiasme para pengunjung untuk ikut serta ambil bagian menari Yospan bersama mahasiswa cukup tinggi, menurut mereka selama ini Yospan hanya di sajikan dalam acara resmi dan pertunjukan di atas pentas sehingga mereka tidak bisa belajar dan berinteraksi langsung, dan ketika di sajikan di tempat hiburan menurut mereka kesempatan untuk mendalami dan praktek langsung.
“asyik saja, selama ini kita hanya nonton di panggung saat mereka menari, kaki gatal mau coba – coba, dan baru ada kesempatan malam ini secara langsung, senang bisa belajar tari Yospan”, kata salah seorang pengunjung Cafe yang mengaku berasal dari luar Papua.
Acara Kampus Night sendiri tidak hanya menampilkan tari Yospan sebagai show pamungkas mereka, namun juga menghadirkan talenta – talenta bakat lokal dari Tanah Papua lainnya diantaranya Kaca Band yang di perkuat oleh anak – anak muda dari Kota Jayapura diantaranya Rendra (guitar), Nandar (Bassis),  Billi (Keyboards), Ipul (Drum), dan Indra (Vocal) yang menggoyang panggung mini Horizon Cafe II lebih awal. 
Menjelang tengah malam usai penampilan Mambruk Group Akustik Horizon Cafe II menyajikan salah satu talenta legendaris Papua Opa Dion Jamilah yang malam itu berkolaborasi dengan Miss Lina di iringi Keyboardis Roli dan di tutup oleh Group Reggae Rasta Kribo yang seakan menuntaskan dan memuaskan para pengunjung cafe usai ikut ber yospan ria.
“kami memang berkomitmen untuk mengangkat talenta – talenta yang mulai tumbuh di Papua, dalam beberapa bulan terakhir ini kita sudah adakan beberapa ivent yang memberikan kesempatan kepada anak –anak Papua menunjukkan kebolehannya”, tegas Mr. Midaz.
Acara – acara tersebut diantaranya Komunitas Reggae Rasta Kribo yang telah sukses menampilkan 4 group reggae Papua, group dance, dan menampilkan juga beberapa komunitas musisi di Papua, yang kesemuanya berupaya mengangkat talenta asli Papua.
Dari segi konsep dan upaya kongkrit, langkah awal yang di lakukan oleh Horizon Cafe II patut diacungi jempol, karena merupakan sebuah terobosan baru yang belum dilakukan oleh tempat hiburan sejenis selama ini, sehingga keberadaan tempat hiburan malam yang ada di Jayapura khususnya dan Papua umumnya tidak hanya menjadi tempat menjual miras namun juga bisa menjadi “kawah candradimuka” bagi generasi muda Papua yang memiliki bakat terpendam.
“ke depan kita berharap ivent – vent ini bisa menjadi kalender tetap, jadi kita berharap akan ada band live musik yang di motori oleh anak – anak asli Papua yang akan tampil di Horizon Cafe setiap malamnya”, kata Mr. Midaz lagi.
Namun dari segi pelaksanaan dan kesiapan penyelenggara serta koreografer dan penataan panggung maupun kelompok Yospan yang tampil masih banyak yang perlu dibenahi, paling tidak perlu dipikirkan ivent – ivent ini benar – benar menonjolkan entitas dan etnisitas Papua tidak hanya lewat tari dan lagu, namun dalam segi busana dan penataan panggungnya juga bisa lebih di tata lebih baik sehingga benar – benar menyebarkan aroma Papua ke seantero ruangan Cafe dan tentu saja waktu pelaksanaannya tidak hingga larut malam namun bisa lebih sore sedikit agar bisa di nikmati dan di saksikan juga oleh para mahasiswa dan generasi Papua lainnya yang sudah pasti tidak semua bebas kelayapan di malam hari.