MIMIKA - Pertemuan Muspida, Wakapolda Papua, tim Mabes Polri yang dipimpin Brigjend Pol Paulus Waterpauw, Kombes Pol Godhelp Mansnembra, Bupati Mimika Mimika, Pimpinan dan Anggota DPRD Mimika, Muspida dan Muspida  Plus di Hotel Rimba Papua, Kapolres Mimika, AKBP Denny Edward Siregar, SIK mengancam akan menghabiskan alias menembak Ketua PUK FSP KEP SPSI PTFI, Sudiro.  Ancaman Kapolres Siregar, membuat suasana pertemuan berubah menjadi begitu hening, bahkan Kapolres digiring menjauh oleh sejumlah anggota polisi dari  pertemuan di Aula Rimba Papua Hotel.
Pertemuan Muspida dan Muspida Plus yang dihadiri petinggi Polri dari Jayapura dan Jakarta membahas situasi keamanan dan ketertiban Kota Timika, Tembagapura dan Portseite dalam beberapa hari terakhir ini, serta langkah-langkah yang dibuat bersama dalam jangka pendek dan jangka menengah.

Menyikapi ancaman Kapolres Siregar, Sudiro merasa tidak takut karena  dirinya berjuang untuk kebenaran dan ksejahteraan banyak orang. “ Saya tidak tahu kenapa sampai ada kata-kata ancaman yang keluar dari mulut seorang Kapolres. Mestinya tugasnya, melindungi, mengayomi, menegakan hokum, bukan mengancam orang yang juga warga negara Republik Indonesia. Tugas mereka harus melindungi wakyat termasuk saya dan seuruh karyawan dan pengurus SPSI adalah warga Negara Republik Indonesia yang ada di tanah Amungsa untuk wajib mendapat perlindungan dan pengayoman dari kepolisian,” terang Sudiro.
Tidak hanya itu, informasi lainnya diperoleh Kapolres Mimika juga mengeluarkan kata-kata kurang etis terhadap anggota DPRD Mimika Norman Karupukaro, yang ketika itu membawa rombongan PUK SPSI PTFI dari Sekretariat PUK FSP KEP SPSI PTFI mengikuti pertemuan di Hotel Rimba Papua, Timika. Mendengar ucapan kata-kata yang kurtang etis dari mulut Kapolres, Norman Karupukaro dalam pertemuan dihadapan Wakapolda Papua, Utusan Kapolri, Brigjend Pol Paulus Waterpauw dan Kombes Pol Godhelp Mansnembra, Bupati Mimika, Wakil Bupati Mimika, Ketua dan Anggota DPRD Mimika dan Muspida dan Muspida Plus mengatakan DPRD adalah lembaga atau insitutusi pemerintah yang secara hierarki diatur dengan aturan perundang-undangan. Kata-kata yang kurang etis dari Kapolres Mimika melecehkan wibawa lembaga DPRD.
Sementara Kapolres Mimika ketika dimintai tanggapannya terkait adanya laporan ancaman dari pengurus PUK FSP KEP SPSI PTFI dan dari Anggota DPRD Mimika Norman Karupukaro mengatakan tidak pernah mengancam dengan kata-kata menghabiskan atau menembak ketua PUK FSP KEP SPSI PTFI Sudiro dan pengurus lainnya, dan tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang tidak etis terhadap anggota DPRD maupun lembaga DPRD Mimika.
Melalui SMSnya ke Wartawan Bintang Papuas, Kapolres Siregar, mengatakan” saya mau Tanya kenapa bisa anarkis, karena kesepakatan tidak boleh dan itu sudah kita bangun dari awal.  Saya hanya penanggungjawab keamanan tidak punya kepentingan lain,” terang Kapolres Siregar.