JAYAPURA- Kelompok separatis OPM Purom alias Okinak Wonda menyurati Polres Puncak Jaya pasca penembakan terhadap Kapolsek Mulia Komisaris Anumert Dominggus Awes. Mereka mengklaim sebagai pelaku penembakan dan peramapasan senjata. ‘’Ada surat yang kami terima, mengaku dari OPM dan mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap Kapolsek, tapi saya tidak mepercayainya,’’tegas AKBP Alex Korwa Kapolres Puncak Jaya, Kamis 27 Oktober.    Dalam surat OPM yang ditanda tangani Purom Wonda dengan cap Markas Rayon I Kodam X TNP OPM, lanjutnya, mereka juga mengaku bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror dan penembakan di Kota Mulia.

‘’Bukan hanya penembakan terhadap Kapolsek, tapi serangkain teror penembakan juga diakui, mereka yang melakukannya, namu, saya tetap tidak percaya,’’kata Kapolres. Kapolres menjelaskan, Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka terpencar-pencar dan bukan berada dalam sebuah organisasi yang rapi. “ Mereka terdiri dari banyak kelompok, nah kelompok mana yang bisa dipercaya, sebab, setiap kelompok bisa saja membuat surat yang mengklaim sebagai pelaku teror,” imbuhnya.
Menurut Kapolres, OPM pimpinan Wonda ini merupakan kelompok baru dan bukan dibawah kendali Goliath Tabuni yang bermarkas di Tingginambut, ataupun kelompok Militer Murib di yang bermarkas di Yambi, Puncak Jaya. Dalam pengakuan melalui surat yang diterima polisi, OPM pimpinan Purom Wonda bermarkas di Pilia, Puncak Jaya.
Sementara Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe menyatakan, kelompok Purom Wonda  adalah bekas binaan Marunggen Wonda, yang kini telah bergabung kembali ke NKRI, beberapa waktu lalu.  “Di suratnya, kelompok itu juga meminta uang Rp20 juta, uang itu digunakan untuk acara adat bakar batu sebagai symbol permintaan maaf kepada warga kampung Wonde Gobak,” ucap Enembe.
OPM sebelumnya masuk ke Kampung Wonde Gobak dan menakuti warga disana. Mereka membakar Kantor Ketahanan Pangan Puncak Jaya dan menyerang pos Brimob. “Dari penembakan Kapolsek  dan pembakaran kantor Ketahanan Pangan, sampai sekarang, kita tetap siaga penuh, dengan kekuatan satu peleton,” ucap Kapolres.
Kata dia, penambahan, pasukan bantuan Brimob dari Kelapa Dua Depok sebanyak 170 personil, sampai kini belum juga tiba di Puncak Jaya. “Mereka belum tiba, disini, kami hanya dengan kekuatan seadanya,” ujarnya.
Kapolres mengharapkan, warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak terpancing dengan gerakan kelompok bersenjata di Mulia. “Situasi sudah kondusif, warga diminta tidak terpancing, sebab, kami tetap mengejar mereka,” imbuhnya.