JAYAPURA—Statemen Bupati Kabupaten Jayapura Habel Melkias Suwae (HMS) yang juga adalah Calon Gubernur Provinsi Papua periode 2011-2016 bahwa daerah Papua secara keseluruhan dalam keadaan aman dan kondusif, kecuali
hanya ada 4 daerah di yang akhir akhir ini bergejolak yakni Kabupaten Mimika karena aksi unjukrasa karyawan PT Freeport, Kabupaten Puncak karena persoalan Pilkada, Kota Jayapura karena pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III dan di Kabupaten Puncak Jaya karena adanya penembakan Kapolsek Mulia dan insiden lainnya, menuai kritik pedas dari Sekretaris Kaukus Parlemen Papua DPR Papua Kenius Kogoya SP didampingi Yulius Miagono SH dan Naftali Kobepa ketika menyampaikan keterangan di Kantor DPR Papua, Kamis (3/11) Menurutnya, HMS menyebut 4 daerah tersebut sebagai daerah yang selama ini penuh gejolak dinilai keliru dan dangkal karena 4 daerah juga bagian dari Provinsi Papua.
![Sekretaris Kaukus Parlemen Papua Kenius Kogoya SP didampingi Yulius Miagoni SH dan Naftali Kobepa ketika menyampaikan keterangan di DPR Papua, Kamis (3/11) Sekretaris Kaukus Parlemen Papua Kenius Kogoya SP didampingi Yulius Miagoni SH dan Naftali Kobepa ketika menyampaikan keterangan di DPR Papua, Kamis (3/11)](/images/stories/2011/dpr.jpg)
Sekretaris Kaukus Parlemen Papua Kenius Kogoya SP didampingi Yulius Miagoni SH dan Naftali Kobepa ketika menyampaikan keterangan di DPR Papua, Kamis (3/11)
“HMS telah mengotak kotakan dan menjustifikasi hanya 4 daerah itu tak aman atau selalu bergejolak. Sedangkan daerah yang dipimpinya yaitu Kabupaten Jayapura selama ini aman dan kondusif,” katanya dengan nada tinggi.
“Kami menilai HMS tak memahami persoalan Papua secara keseluruhan. HMS tak layak menjadi pemimpin Papua. Pemimpin Papua mendatang adalah seorang tokoh yang mampu melihat persoalan Papua secara keseluruhan bukan malah membeda-bedakan dan mengkotak kotakan Papua,”katanya.
Menurutnya, bila HMS memfokuskan perhatian hanya untuk membangun Kabupaten Jayapura, padahal ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Provinsi Papua yang harus memfokuskan perhatian kepada seluruh rakyat Papua.
Senada dengan itu, Yulius Miagoni menandaskan, pihaknya sependapat apabila HMS mengatakan kegagalan Otsus Papua bukan hanya dikarenakan terjadi gejolak di Papua. Tapi justru pihaknya menyesalkan publik figur sekaliber HMS.
Dikatakan, HMS jangan lagi memprovokasi keadaan. Kami punya satu Papua. Apabila salah satu daerah baik di pesisir pantai maupun di pedalaman bergejolak apalagi menelan nyawa manusia, maka seluruh rakyat Papua ikut merasakan.
“Kami tolak apabila pernyataan yang sama seperti HMS keluar dari tokoh tokoh Papua yang lain,” katanya.