JAYAPURA—Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Bangsa Papua (SKRBP), demikian nama kelompok yang melakukan demo damai Rabu (16/11) kemarin di depan pertokoan Abepura atau tepatnya di depan Gereja Katholik Gembala Baik Abepura, demo yang berlangsung siang hingga sore tersebut menyuarakan beberapa aspirasi, diantaranya mendesak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono untuk datang ke Papua memenuhi undangan Rakyat Bangsa Papua. Keinginan para pendemo ini terkait erat dengan isu politik yang belakangan terus memanas, untuk itu mereka sangat mengharapkan sekali Presiden SBY bisa datang ke Papua. 

Massa demo Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Bangsa Papua saat beriringan menuju kediaman Pdt. Tonny Infandi, Rabu (16/11) kemarin.

Massa demo Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Bangsa Papua saat beriringan menuju kediaman Pdt. Tonny Infandi, Rabu (16/11) kemarin.

Demo yang diikuti sekitar 200-an massa tersebut berjalan tertib dan terkendali, selain desakan terhadap Presiden Republik Indonesia, Kelompok Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Bangsa Papua juga meminta Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua untuk bertanggung jawab terhadap jatuhnya korban warga sipil Papua pasca Kongres Rakyat Papua III beberapa waktu lalu.
Massa demo juga terlihat membawa 3 (tiga) buah krans bunga sebagai tanda duka yang mendalam atas berpulangnya Pdt. Tonny Infandi, massa yang berkumpul di depan Gereja Gembala baik sejak siang hari, terus mengumandangkan orasi yang berisi aspirasi dan luapan-luapan kekecewaan terhadap penindasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.

Hingga beberapa jam keberadaan massa dilokasi tersebut, sebagian massa lainnya berdatangan dari Waena, Padangbulan dan juga dari Tanah hitam, massa Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Bangsa Papua kemudian melanjutkan perjalanan mereka ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah satu putra terbaik Papua, Pdt. Tonny Infandi yang juga adalah anggota DPR Papua.
Beberapa wartawan yang meliput jalannya demo tersebut, bergumam bahwa, inilah demo paling tertib yang terjadi di Abepura dan sekitarnya,”Mereka sangat kooperatif dengan wartawan, saya akui, mereka tertib dan ramah,” ujar Vanwi Robert, wartawan Suara Pembaruan.
Senada dengan Vanwi, Ronald Manurung, salah satu jurnalis Cenderawasih Pos menyampaikan bahwa,”Ada beberapa hal yang mereka koordinasikan dengan wartawan, saya kira ini hal baru dan sangat bagus, kami samasekali tidak merasa was-was atau khawatir dengan massa pendemo, salut buat mereka,” ujarnya, hal tidak berbeda juga dilontarkan Jorsul Sattuan dari TV One,”Saya sempat lihat beberapa orang dari mereka membantu polisi mengatur kendaraan yang lewat, dan saya juga didatangi beberapa orang untuk berkoordinasi terkait pengambilan gambar, mereka tidak mengatur kita tetapi mereka berkoordinasi, saya kira ini bagus sekali, semoga semua pendemo bisa berlaku sama seperti mereka,” tandasnya.