Saat peringatan kemerdekaan Papua 1 Desember mendatang
JAYAPURA—Pihak Republik Federasi Papua Barat (RFPB) menginstruksikan kepada seluruh rakyat bangsa Papua Barat khususnya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Papua Barat yang biasa diperingati setiap 1 Desember untuk mewaspadai oknum- oknum rakyat Papua yang diperalat kelompok-kelompok negara untuk sebisa mungkin memprovokasi rakyat Papua dengan melakukan pengibaran Bendera Bintang Fajar lalu kemudian rakyat respons dan aparat bertindak menembaki rakyat. Demikian instruksi Presiden dan Perdana Menteri Republik Federasi Papua Barat (RFPB) Forkorus Yoboisembut dan Edison Waromi yang disampaikan Juru Bicara Sekretariat Nasional Pemerintahan Transisi Republik Federasi Papua Barat (RFPB) Jack Wanggai dan staf Heppi Daimboa ketika menggelar jumpa pers di Jayapura, Kamis (17/11).
Dia menegaskan, pihaknya mengikuti jejak reverensi pergerakan di Papua ada kelompok-kelompok Papua termasuk Tentara Pembebasan Rakyat (TPN) yang dibentuk oleh TNI/Polri untuk mencoba memprovosi rakyat Papua.
Menurut dia, sekaligus pihaknya mengklarifikasi Bendera Bintang Kejora yang selama ini dipublikasikan media massa, pasalmua pihaknya tak sepakat tapi yang benar adalah Bendera Bintang Fajar.
Hal ini sebagaimana Kongres Rakyat Papua (KRP) I tanggal 24 Mei sampai 4 Juni 2000 salah satu keputusannya adalah mengganti nama Bendera Bintang Kejora menjadi Bintang Fajar. Kemudian diperkuat lagi dalam KRP III 19 Oktober 2011 dengan atribut, mata uang, tujuh wilayah adat atau wilayah pemerintahan yang kemudian diadopsi menjadi tujuh negara bagian termasuk menggunakan Bendera Bintang Fajar bukan Bendera Bintang Kejora.
Presiden dan Perdana Menteri RFPB juga menginstruksikan, pada Hari Kemerdekaan Bangsa Papua Barat seluruh rakyat Papua untuk melakukan ibadah-ibadah syukur yang lokasinya nanti diatur termasuk aksi damai dan long march serta kegiatan lainnya. “Hal-hal diluar instruksi ini bukan tanggungjawab Presiden dan Perdana Menteri RFPB,” katanya.