JAYAPURA – Bagi yang menerima informasi melalui Short Message Service (SMS) , hendaknya lebih berhati-hati untuk menyikapinya. Karena bukan tidak mungkin informasi tersebut dari pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Jonah Wenda

Jonah Wenda

Seperti yang diungkapkan Jonah Wenda yang mengaku selaku Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), yang harus melakukan klarifikasi terkait beredarnya SMS seputar 1 Desember yang dikatakan bahwa beredar SMS bahwa akan akan ada pengibaran bendera bintang kejora.
“Ada kelompok yang menyebarkan isu-isu tidak jelas melalui SMS, itu kelompok-kelompok yang tidak senang Papua Damai,” ungkapnya saat menggelar jumpa pers di Prima Garden Abepura, Kamis (17/11).
Dikatakan, bahwa pengibaran bendera tersebut tidak dapat dilakukannya dengan sembarangan. “Karena bendera itu harga diri orang Papua,” ungkapnya.
Sehingga, menurutnya pihak TPN hanya akan mengibarkan bendera secara terhormat. Sehingga tidak akan merendahkan martabat orang Papua.
Dalam perjuangannya, menurut Jonah TPN telah berkomitmen untuk tetap mengedepankkan demokrasi. “Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB)  sebagai organisasi perlawanan jang lahir dan berjuang atas dasar proklamasi 1 Juli 1971 memiliki semboyang perjuangan adalah untuk perjuangan kebenaran, keadilan dan demokrasi,” ungkapnya. Sehingga Ia menghimbau agar masyarakat dapat menjalankan aktifitas keseharian sebagaimana biasa. “Dan kami terus mendorong Pemerintah RI untuk membuka ruang perundingan,” tegasnya.
dikatakan bahwa TPN dan OPM akan melakukan peringatan 1 Desember sebagaimana biasa, yaitu melakukan doa dan upacara di pertahanan-pertahanan.
Selain itu ia meminta kepada aparat keamanan (Polri) untuk dapat mengidentifikasi oknum-oknum yang menyebarkan SMS-SMS yang dinilainya menyesatkan.