--- JUBI civilian situation in the Capital Distric Paniai, Enarotali and surrounding areas was reported to be tense, as a result of a combination of bentrok between the local security policy, Brimob, and army group Army of National Liberation-Organization Papua Merdeka (TPN-OPM). Even heard some gun burst that makes a lot of frightened civilians.

The tension that occurs as a result of inter-fire between security forces combined TNI, Brimob and the TPN-OPM Policy Area Command Papua (Kodap) Region IV led by John Yogi. TPN-OPM group led by John Yogi who looks a lot using a bow and arrow weapons at Eduda, Regency Paniai in the message a few days earlier, had memintah Indonesian military to pull back immediately from the region.

According to Marko Pekei Frater, Pr of the Secretariat of Justice and Peace (SKP) Dekenat Paniai, diocese of Timika, creation began to take place since at 07.00 BST until 11:30 BST."The helicopter owned by TNI-AD revealed Brimob team seven times to nine times in the vicinity of TPN-OPM headquarters on leadership Eduda Jhon Yogi. Up at 14:00 CDT, 4 times fligth, military forces burned houses, local residents, including Posko PCS in Eduda, "he said, Tuesday (13/12).

Until about 1700 hrs CDT, contact weapons between the two sides still exists. No detailed report concerning the sacrifice. Other sources report the result of tabloidjubi.com situation, people panic, fear, and had to flee out the surroundings, such as Deiyai, Dogiyai and other nearby districts.

One member of the TPN / OPM in Eduda, the message in short, to report, as a result of the attack, there were eight people who ask for an independent political rights separate from the Republic Indoensia reportedly lost contact with Indonesian military ammunition. While other sources say, the security forces fort army / police, reportedly lost a Brimob members, and another suffered serious injuries and is still being treated in RSUD Paniai. The identity of all the victims and the amount has not been identified.

"I only get a brief message from the people in Eduda, that has happened to the eight-person shooting memintah civil rights and independent living in political independence from colonial kunkungan Indonesia for this," says Amatus Douw, Papua activists. (Jubi / Almer Pits)

-------------
Gabungan TNI-Polri Kepung Markas TPN-OPM di Paniai
TUESDAY, 13 DECEMBER 2011 19:10  ALMER PITS  HITS: 88     
 
GABUNGAN TNI-POLRI (GOOGLE.COM)
 
Share
JUBI---Situasi sipil di Ibukota Kabupaten Paniai, Enarotali dan sekitarnya dilaporkan masih tegang, akibat bentrok antara aparat keamanan gabungan Polisi, Brimob, dan TNI dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). Bahkan terdengar beberapa letusan senjata api yang membuat warga sipil banyak yang ketakutan.

Ketegangan itu terjadi akibat saling tembak antara aparat keamanan gabungan TNI, Brimob dan Polisi dengan TPN-OPM Komando Daerah Papua (Kodap) Wilayah IV pimpinan John Yogi. Kelompok TPN-OPM pimpinan John Yogi yang terlihat banyak menggunakan senjata busur dan anak panah di Eduda, Kabupaten Paniai dalam pesannya beberapa hari sebelumnya, telah memintah agar militer Indonesia ditarik mundur segera dari wilayah itu.

Menurut Frater Marko Pekei, Pr dari Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, kejadiannya mulai berlangsung sejak pukul 07.00 WIT hingga pukul 11.30 WIT. "Helikopter milik TNI-AD turunkan pasukan Brimob sebanyak tujuh kali hingga sembilan kali di sekitar Markas TPN-OPM di Eduda pimpinan Jhon Yogi. Sampai pukul 14.00 WIT, sebanyak 4 kali fligth, pasukan militer membakar rumah-rumah warga sekitarnya, termasuk Posko SKP di Eduda,” katanya, Selasa (13/12).

Hingga sekitar pukul 17.00 WIT, kontak senjata antara kedua belah pihak masih terjadi. Belum ada laporan terperinci menyangkut korban. Sumber lain tabloidjubi.com melaporkan akibat situasi tersebut, warga panik, takut, dan telah mengungsi keluar daerah sekitarnya, seperti Deiyai, Dogiyai dan daerah lainnya yang terdekat.

Salah seorang anggota TPN/OPM di Eduda, dalam pesan singkatnya, melaporkan, akibat penyerangan itu, ada delapan orang yang meminta hak politiknya untuk merdeka terpisah dari Republik Indoensia dikabarkan tewas terkena peluru militer Indonesia. Sedangkan sumber lain menyebut, di kubu aparat keamanan TNI/Polri, satu anggota Brimob dikabarkan tewas, dan satu lagi mengalami luka berat dan masih sedang dirawat di RSUD Paniai. Identitas semua korban dan jumlah belum pasti.

“Saya hanya mendapat pesan singkat dari warga di Eduda, bahwa telah terjadi penembakan terhadap delapan orang sipil yang memintah hak hidup merdeka dan bebas secara politik, dari kunkungan penjajah Indonesia selama ini,” ungkap Amatus Douw, aktivis Papua. (Jubi/Almer Pits)