JAYAPURA -Terkait rencana penyatuan zona waktu antara Indonesia Barat, Tengah dan Timur, dengan hanya memakai satu waktu yakni waktu Indonesia Tengah, Papua yang menggunakan waktu Indonesia Timur akan diuntungkan. Pasalnya, dengan penyamaan zona waktu, terutama untuk transaksi keuangan akan sama.  ‘’Papua akan diuntungkan bila zona waktu disamakan menjadi satu, sebab tidak ada lagi perbedaan waktu yang  mencolok. Dan lebih khusus untuk transaksi keuangan akan sama dan lebih mudah,’’ujar Carolus Boly Ketua Komisi C DPR Papua.

Perbedaan dua jam terutama dengan wilayah barat selama ini, lanjutnya, terkesan sangat janggal, sebab masih dalam satu Negara yakni Indonesia. “Beda sampai dua jam juga terasa aneh, padahal kita satu Negara, di Jakarta jam 6 belum ada aktivitas, di Papua sudah jam 8 dan waktunya beraktivitas, jadi kalau disatukan memang akan jauh lebih baik dan jelas sangat menguntungkan,’’tandasnya.
Andre Direktur Irian Jaya Sehat  distributor minuman soft drink jenis Pepsi Cola ke Papua menyambut baik rencana penyatuan zona waktu, karena akan sangat berdampak baik bagi pelaku usaha seperti dirinya. ‘’Perbedaan dua jam sangat terasa dan sangat banyak waktu yang terbuang, jadi kalau disatukan akan jauh lebih baik dan menguntungkan,’’ucapnya.
Selama ini, sambung dia, dengan beda 2 jam, sangat mengganggu aktivitas usahanya terutama dalam transaksi keuangan maupun laporan perkembangan perusahaan. ‘’Kalau berhubungan dengan barat, karena beda 2 jam, jam 8 pagi kita di Papua sudah kerja, tapi disana belum masuk kerja. Kita disini sudah pulang kerja jam 5 sore, di barat masih asyik-asyik kerja, ini sangat mengganggu aktivitas usaha,’’ tandasnya.
Jadi, pelaku usaha sangat menyambut baik rencana penyatuan zona waktu Indonesia. ‘’Kami sambut baik penyatuan waktu ini, apalagi jaringan usaha kami di wilayah barat,’’singkatnya. Direktur Percetakan Papua Agustinus Donald Ohee mengatakan, untuk efektivitas waktu zona waktu diseluruh Indonesia lebih baik diseragamkan. ‘’Kalau hanya beda 1 jam mungkin tidak terasa, tapi kalau sampai dua jam tentu sangat terasa dan cukup mengganggu aktivitas usaha dan transaksi, jadi kalau disatukan akan jauh lebih baik dan menguntungkan,’’ tukasnya.
Wakil Kepala Wilayah BRI Papua, E Malau mengatakan, dengan adanya perbedaaan waktu 2 jam antara Indonesia bagian barat dan Timur, sangat terasa dalam dunia perbankan. ‘’Jam 5 Sore kita sudah menghentikan kegiatan, tapi diwilayah barat masih jam 3 dan sedang giat-giatnya beraktivitas. Akibatnya kita terpaksa menunggu hingga jam 7-8 malam karena harus membuat laporan,’’imbuhnya.
Jadi, kalau ada rencana menyatukan zona waktu, mungkin akan lebih baik dalam aktivitas perbankan, sebab tidak lagi saling menunggu. “Dengan seragam, semua wilayah Indonesia bisa bekerja secara bersama-sama dan juga berhenti beraktivitas secara bersama-sama,’’paparnya.