Forkorus CS Bersikeras  Tolak Tuntutan Jaksa

 

Terdakwa Kasus Makar Usai Sidang Menyapa Para Simpatisan di luar Pengadilan Negeri (PN) Klas I A Jayapura.

Terdakwa Kasus Makar Usai Sidang Menyapa Para Simpatisan di luar Pengadilan Negeri (PN) Klas I A Jayapura.

JAYAPURA- Sebagaimana diagendakan sebelumnya,  sidang lanjutan keduabelas  kelima terdakwa maker diantaranya Forkorus Yoboisembut (‘Presiden Negara Republik Federal Papua Barat’), Edison Gladius Waromi (‘Perdana Menteri NRFPB’), Agustinus M. Sanany Kraar, Selpius Bobii dan Dominikus Sorabut, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Klas I A Jayapura, Senin (12/3) kemarin pagi.

Seperti biasanya setiap sidang Fokrkorus CS digelar selalu menjadi perhatian warga yang melintas di jalan Raya Abepura,   selain karena sedikit  membuat kemacetan lalulintas di sekitar pengadilan  juga karena banyaknya  aparat keamanan yang dilibatkan dalam mengamankan sidang tersebut.  Begitu juga dengan para terdakwa, selalu melakukan kegiatan rutin baik ibadah singkat yang dilakukan sebelum sidang dimulai maupun orasi-orasi usai sidang .
Saat usai sidang Forkorus, Cs. Keluar dari ruangan sidang dengan menyanyikan lagu-lagu pujian dan langsung melakukan orasinya, dimana dalam orasinya menyatakan, intinya apapun hasilnya kami tidak menerimanya dan bahkan kami menolak secara keseluruhan dari hasil sidang kasus makar terhadap kami berlima, yang kita inginkan adalah pembebasan tanpa syarat dan menunggu hasil dari Lawyer Internasional kami yang berusaha memperoleh dukungan dari pihak Internasional.  Dikarenakan segala tuduhan yang diberikan kepada kami berlima itu tidak benar dan penuh dengan rekayasa. Ya, tepat pukul 08.51 WIT, kelima terdakwa tiba di PN Klas I A Jayapura,. Begitu  turun dari bus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua, kelima terdakwa  langsung melakukan ibadah serta menyanyikan lagu-lagu pujian dengan para pendukungnya maupun keluarga kelima terdakwa selama 15 menit. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Abihud Yakdewa, sehingga membuat jadwal persidangan agak molor.
Tepat pukul 09.05 WIT, sidang lanjutan terhadap kasus makar Forkorus, Cs. dibuka oleh Majelis Hakim yang diketuai oleh JACK J.OCTAVIANUS, SH.MH didampingi empat hakim anggota diantaranya I KETUT SUARTA, SH.MH, S MAMBRASAR, SH.MH, WILLEM MARCO ERARI, SH, ORPA MARTHINA, SH serta dibantu oleh dua (2) Panitera Pengganti (PP) ELSYE MEBRI, SH. Dan Faisal Munawir, SH.
Namun, Ketua Majelis Hakim yang juga merupakan Ketua PN Klas I A Jayapura, Jack Johannis Oktavianus, SH. MH. menskors sidang selama satu menit, dikarenakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) belum hadir dalam ruang persidangan. Tapi setelah kedatangan JPU dalam kasus makar tersebut, maka Majelis Hakim mencabut skors atas persidangan kasus makar tersebut.
Sidang kasus makar kali ini mengagendakan tanggapan atau jawaban (Replik, red) dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas penyampaian nota pembelaan (Pledoi, red) kelima terdakwa maupun Penasehat Hukum pada persidangan lalu, yang diketuai oleh Julius D. Teuf, SH. didampingi Ahcmad kobarubun, SH. Maskel Rambolangi, SH. Mychel Rambi, SH. dan Steven P. I. Rumambi, SH.
Menurut Ketua JPU, Julius D. Teuf, SH. , kami menolak dengan tegas surat pembelaan yang dibacakan atau diajukan oleh Kuasa Hukum kelima terakwa maupun surat pernyataan pembelaan dari masing-masing kelima terdakwa. “Jadi, kami tetap pada pendirian yang awal yakni tuntutan yang sudah kami sampaikan yakni menghukum kelima terdakwa dengan hukuman penjara selama lima (5) tahun,” ujar Julius D. Teuf, SH.
Sementara itu, Freddy Latunussa, SH. yang merupakan Penasehat Hukum (PH) dari kelima terdakwa menyatakan  bahwa  pernyataan dari JPU terhadap kelima terdakwa untuk mencoba, mengajak, memerintahkan turut serta melakukan tindak pidana makar itu sama sekali tidak terbukti dalam Pasal 106 KUHP Tindak Pidana Makar yang dicantumkan oleh JPU untuk kelima terdakwa.
Berdasarkan pantauan Bintang Papua, bahwa PH kelima terdakwa menolak segala tuntutan yang telah diberikan kepada kelima kliennya dan juga tanggapan (Replik, red) atas pengajuan Pledoi yang diajukan JPU secara lisan, dikarenakan dalam KUHP tidak dibenarkan seseorang mengajukan tanggapan atau jawaban (replik, red) secara lisan dan seharusnya mengajukan tanggapan atau jawaban (Replik, red) secara tertulis.
Dimana pada persidangan sebelumnya Majelis Hakim sudah menyampaikan kepada JPU agar untuk mengajukan tanggapan atau jawaban atas pembelaan harus secara tertulis, maka itu Majelis Hakim memberikan waktu kepada JPU selama 3 hari sesuai kesepakatan pada saat sidang terdahulu.
Kemudian tepat pukul 09.20 WIT, Ketua Majelis Hakim, Jack Johannis Oktovianus, SH. MH. Mengskors sidang tersebut dan akan dilanjutkan pada Jumat (16/3) dengan agenda persidangan pembacaan keputusan atau vonis dari Majelis Hakim.

 

Hieronder een houtje touwtje googlevertaling:

 

Jayapura-Zoals eerder gepland, de twaalfde zitting van de vijf verdachten blijven zoals Forkorus Yoboisembut maker ('president van de Federale Republiek van West-Papoea "), Edison Gladius Waromi (' premier NRFPB"), Augustinus M. Sanany Kraar, Selpius Bobii en Dominic Sorabut, weer gehouden op de District Court (PN) van klasse IA Jayapura, maandag (12/3) gisterochtend. Zoals gewoonlijk elke hoorzitting Fokrkorus CS is altijd al een punt van zorg burgers in de gehele rijbaan Abepura, naast het feit dat een beetje om verkeersopstoppingen te maken rond het hof evenals vele veiligheidsdiensten betrokken zijn bij het veiligstellen van de montage. Dus ook met de verdachten, altijd een goede routine om een ??kort gebed te doen voordat het proces begon en na het horen toespraken.
Toen het proces voorbij was Forkorus, cs. Uit de rechtszaal door het zingen van liederen van lof en direct een toespraak, die in zijn toespraak gezegd, het punt dat we aanvaarden geen resultaat en zelfs verwerpen wij het geheel van de rechtszaken van verraad tegen de vijf van ons, is de onvoorwaardelijke vrijlating die we willen en wachten de resultaten van onze International Advocaat die probeerden om de steun van de Internationale te krijgen. Door alle kosten die worden gegeven aan de vijf van ons waren niet waar en vol techniek. Ja, precies om 08:51 CDT, de vijfde verdachte aangekomen bij de PN klasse IA Jayapura. Eenmaal uit de bus bij de High Court (Hoge advocaat) Papua, de vijfde verdachte direct te aanbidden en zingen hymnen met zijn supporters en familie van vijf verdachten gedurende 15 minuten. Aanbidding wordt geleid door de Rev. Abihud Yakdewa, waardoor het proces schema is enigszins vertraagd.
Precies om 09:05 uur, het proces voortgezet tegen verraad geval Forkorus, cs. geopend door een panel van rechters onder voorzitterschap van JACK J.OCTAVIANUS, SH.MH vergezeld door vier rechters van wie ik Ketut SUARTA, SH.MH, S MAMBRASAR, SH.MH, Willem MARCO Erari, SH, Orpa MARTHINA, SH, en bijgestaan ??door twee ( 2) Plaatsvervanger griffier (PP) ELSYE MEBRI, SH. En Faisal Munawir, SH.
Echter, de opperrechter die tevens voorzitter van de PN klasse IA Jayapura, Jack Johannis Octavianus, SH. MH. verdagen de hoorzitting voor een minuut, omdat de officier van justitie (openbare aanklager) is niet aanwezig in de rechtszaal. Maar na de komst van de officier van justitie in het verraad geval, de rechter ingetrokken de schorsing over het verraad proces van de zaak.
De zaak is gepland om tijd te antwoorden of antwoorden (Replik, rood) van het Openbaar Ministerie (aanklager) plotten voor het indienen van een memorandum van de verdediging (pledoi, rood) en de vijfde verdachte in het proces en juridische adviseurs, onder leiding van Julius D. Teuf, SH. vergezeld Ahcmad kobarubun, SH. Maskel Rambolangi, SH. Mychel veranda, SH. en Steven PI Rumambi, SH.
Volgens de hoofdaanklager, Julius D. Teuf, SH. Wij zijn er vast de exceptie brief die werd voorgelezen of ingediend door advocaat en een beëdigde verklaring terakwa vijfde verdediging van elk van de vijf verdachten. "Dus, we vasthouden aan de eerste vaststelling van de eisen die wij moeten zeggen dat de vijf verdachten veroordeeld tot een gevangenisstraf van vijf (5) jaar", zei Julius D. Teuf, SH.
Ondertussen Freddy Latunussa, SH. dat is de juridisch adviseur (PH) van de vijf verdachten beweren dat de verklaring van de officier van justitie tegen de vijfde verdachte om te proberen, vragen, opdracht om een ??deel van een misdaad van verraad te nemen was helemaal niet evident in artikel 106 van het Wetboek van Strafrecht Crime Makar is genoteerd door de officier van justitie voor alle vijf verdachten.
Op basis van de observatie Papoea-ster die PH vijfde verweerder alle vorderingen die zijn toegekend aan vijf klanten en ook de reacties (Replik, rood) bij de indiening van de voorgestelde pledoi officier van justitie mondeling, in het Wetboek van Strafrecht verwerpt niet gerechtvaardigd is omdat iemand diende een reactie of antwoord (replik, rood) mondeling en dienen een reactie of antwoord (Replik, rood) schriftelijk.
Waar in de vorige rechter in eerste aanleg had gezegd de officier van justitie om een ??reactie of antwoord op de verdediging te dienen, moeten worden schriftelijk, zodat de rechters de officier van justitie tijd te geven voor 3 dagen, zoals overeengekomen tijdens de vorige sessie.
Toen stipt om 09:20 CDT, Chief Justice, Jack Johannis Oktovianus, SH. MH. Mengskors de hoorzitting en zal op vrijdag (16/3) te hervatten met de agenda van de hoorzitting de lezing van de beslissing of uitspraak van de rechters.