JAYAPURA - Diduga menembaki markas Batalyon Infantri 752 Kompo E Bentuni, 4 warga di Papua ditangkap, Sabtu 21 April sekitar pukul 09.15 WIT. Dari tangan keempat warga disita senjata api dan amunisi, saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polres Bentuni Papua Barat. Belakangan empat pelaku ini ternyata 1 diantaranya kepada Kampung sedangkan tiga lainnya operasi senso di Sibena.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, sekitar pukul 00.30 WIT hari yang
sama, para pelaku menembaki Markas Batalyon sebanyak 3 kali. Kontan
anggota yang berada di Batalyon kaget. Lalu keluar dan mengejar para
pelaku. Di bawah pimpinan Lettu Aswin, 6 anggota kemudian mengejar
pelaku ke arah Sibena Bentuni. Namun karena cuaca tidak
mendukung,pengejaran dihentikan dan baru dilanjutkan pada pukul 07.00
WIT.
Berdasarkan hasil jejak para pelaku mengarah ke rumah Kepala
sekolah SMA Negeri 1 Bintuni atas nama Agus Mince. Rumah itu digeledah
dan sekitarnya disisir. Empat pelaku dan barang bukti senjata api serta
amunisi kemudian ditemukan. Sementara satu pelaku berhasil melarikan
diri dari kepungan.
Juru Bicara Polda Papua AKBP Yohanes Nugroho
Wicaksono saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. “Ada empat orang pelaku
penembakan dan kepemilikan senjata yang diserahkan ke Polres Bentuni
oleh Batalyon 752 Bentuni,”kata dia.
Lanjutnya,pelaku penembakan
sebenarnya ada 5 orang, tapi satu orang berhasil meloloskan diri saat
penggerebekan. “Satu orang lagi masih dikejar, dan dia diduga otak dari
penembakan serta kepemilikan senpi,”ujarnya.
Barang bukti yang disita dari lokasi penangakapan, jelasnya, 1 pucuk
senja api jenis SS-1 RAKITAN, Amunisi 77 butir kaliber 5,56 mm, dan 2
magazen.
Sementara identitas para pelaku masing-masing,
1. Jemi Menci,( 30TH) Kepala Kampung Sibena.
2.Woma aiba, 49th(operator senso, km 05 Sibena.)
3.Septinus Reimutu, 18th,( pelajar, km o5 Sibena)
4.Yonatan Iba, 19th, (Operator Senso, km 05 Sibena). Sedangkan Paus Menci saat ini masih dalam pengejaran.
Menurut
keterangan Jemi Menci, senjata api rakitan dibeli di Ransiki Kabupaten.
Manokwari, seharga 40 juta dari org ambon kenalan temannya, (identitas
penjual masih belum diketahui). Pelaku mengaku sudah 3 bulan memiliki
senjata tersebut. “Sementara ini penyidik masih mendalami keterangan
para pelaku, untuk mengungkap pelaku-pelaku lainnya,” tandasnya.
Situasi Bentuni sendiri saat ini sudah aman dan kondusif.