Para Napi Sempat Melempari Kantor


JAYAPURA - Selpius Bobii,  salah satu terpidana kasus makar KRP III yang kini  ditahan di LP Klas IIA Abepura  dilaporkan berulah yaitu tidak mau masuk kembali ke kamar Sel  (baca; ngambek) setelah makan siang. Akibat ngambeknya Selpius Bobii tersebut memancing kegaduhan di Lapas Abepura. Para Napi ini berupaya  melakukan perlawanan terhadap petugas Lapas. Selain mengeluarkan kata makian juga  para penghuni lapas lainnya melakukan pelemparan terhadap Kantor LP Abepura.  Kasus ini terjadi Senin (30/4) pukull 12.20 WIT.
Kericuhan ini   bermula ketika  Lapas Klas IIA Abepura  sebagaimana dalam protap kegiatan  para Narapidana sehari-hari  setelah makan siang, para narapidana diwajibkan masuki di tiap-tiap kamar sel di blok masing-masing.  Pada pukul 12.00 WIT dari pihak petugas piket Lapas Klas IIA Abepura membunyikan sirine sebagai tanda waktu makan siang para narapidana di Lapas Klas IIA Abepura.
Tidak lama kemudian yaitu pukul  12.15 WIT  makan siang para narapidana selesai, selanjutnya petugas Lapas Klas IIA Abepura menghimbau para narapidana untuk memasuki kamar sel di blok masing-masing.

Namun pada saat  Selpius Bobbi setelah makan siang hendak diperintahkan untuk masuk  kembali ke kamar sel di Blok Tamping bersama ke-4 rekan lainnya yaitu Forkorus Yaboisembut, Edison Waromi, Agus Kraar, Dominikus Sorabut (kasus makar KRP III) tapi Selpius Bobii   tidak mau, bahkan memaki-maki petugas Lapas Klas IIA Abepura. Akibat aksi Selpius Bobbi yang berteriak-teriak  tersebut  menyebabkan para narapidana lainnya yang masih  berada di luar kamar sel juga ikut berteriak-teriak dan memaki-maki petugas Lapas Klas IIA Abepura. Bahkan mereka langsung melempari ke arah kantor Lapas. Selanjutnya para narapidana langsung menggoyang-goyang pagar pembatas LP Klas IIA Abepura.
Untuk mengantisipasi keributan  yang lebih besar,  Kalapas  Klas II A, Drs. Liberty Sitinjak, MM. M.Si langsung memimpin petugas Lapas Abepura melakukan penangkapan terhadap Selpius Bobbi  dan para narapidana yang telah melakukan pelemparan batu dan perlawanan terhadap petugas Lapas Klas IIA Abepura.
Akibat keributan itu,  maka sekitar pukul 12.45 WIT 1 regu anggota Polsekta Abepura yang dipimpin oleh Kompol Ari Sandi Sirait  datang mem-back up petugas Lapas Abepura. Tidak lama kemudian sekitar pukul 13.00 WIT petugas Lapas Abepura berhsil mengamankan  Selpius Bobbi  dan para narapidana lainnya
Selpius Bobbi berhasil diamankan  petugas Lapas Abepura dan memasukkannya  ke ruang isolasi Lapas Abepura , sementara para narapidana lainnya dimasukkan ke kamar sel Blok masing-masing .
Sekitar pukul  13.10 WIT 1 SST Dalmas Polresta Jayapura  yang dipimp AKP Frans Elosak (Kasat Samapta Polresta Jayapura) tiba di Lapas Abepura.  Pukul 13.25 WIT situasi Lapas Abepura kembali aman.
Kapolres Jayapura Kota  AKBP Alfred Papare saat dikonfirmasi semalam, membenarkan adanya keributan di Lapas Abepura yang meminta polisi mengirimkan bantuan pengamanan ke sana. :Ya benar kami diminta untuk mengamankan, jadi  saya kirim anggota ke sana,”katanya. Namun bagaimana kronologisnya, Kapolres sendiri mempersilahkan wartawan menanyakan langsung ke pihak Lapas.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakat (Kalapas) Abepura, Drs. Liberty Sitinjak, MM. M.Si. ketika saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar dan malah ingin mengetahui siapa narasumber yang telah memberikan informasi terkait keributan yang terjadi di Lapas Abepura.
Saat Bintang Papua menghubungi via telepon seluler Kalapas Abepura, Liberty Sitinjak menyatakan, kalau ingin tahu kepastian  kejadian di Lapas Abepura, maka ia menyuruh wartawan Koran ini mendatangi ke kantornya. Namun disaat wartawan Bintang Papua telah bertemu kalapas,  bukannya memberi penjelasan kejadian yang sebenarnya, tetapi malah ingin mengetahui siapa narasumber yang memberikan informasi berita keributan yang terjadi di Lapas Abepura atau kronologis kejadian yang terjadi di Lapas Abepura.  Jelas saja wartawan, tidak bisa memberitahukannya karena itu juga diatur kode etik wartawan. 
Menurutnya, keinginan mengetahui siapa narasumber yang memberikan informasi terkait keributan yang terjadi di Lapas Abepura, maksudnya untuk mengetahui siapa yang ingin membuat citra Lapas Abepura menjadi jelek.