Serui - Aksi damai juga dilakukan warga masyarakat yang bermukim di wilayah II Saireri Kabupaten Kepulauan Yapen, dimana  demo dipusatkan di pelataran tugu Perjuangan Jl.Diponegoro Serui. Tampak antusias dari masyarakat Papua menginginkan lepas dari NKRI.  Peringatan 1 Mei dinilai sebagai puncak dari apa yang selama ini Bangsa Papua inginkan dan telah diatur dalam agenda politik dari Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB).

 

 

Massa KNPB yang melakukan demo di seputaran taman  Imbi kemarin dengan mengenakan busana adat.

Massa KNPB yang melakukan demo di seputaran taman Imbi kemarin dengan mengenakan busana adat.

“Sudah saatnya dunia tahu tentang kebohongan-kebohongan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia di atas tanah ini dan hal-hal yang tidak manusiawi yang dilakukan pihak Indonesia terhadap rakyat Papua antara lain pelecehan, penculikan, pembunuhan terhadap rakyat Papua,” demikian Marthinus Wandamani Ketua Panitia aksi demo damai dari bangsa Papua dan sekaligus sebagai biro Kepemerintahan dalam Negara Federal Transisi dalam  orasi politik pada acara demo damai yang berlangsung (1/5)
Dalam orasi politik mengatakan, apa yang dilakukan bangsa Papua di atas tanahnya sendiri merupakan hak murni yang lahir dari dalam jiwa masing-masing rakyat Papua yang ada, maka Negara Indonesia tidak memiliki hak untuk melarang itu karena aspirasi yang kami bangsa Papua sampaikan kepada pemerintah Indonesia dilakukan dengan cara arif dan bijaksana serta kondisi kamtibmas tetap kondusif aman terkendali. Walaupun atribut-atribut dalam kegiatan ini mendapat larangan dari pihak pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kapolres Yapen dan Dandim, tetapi prosesnya tetap dilaksanakan dan berjalan dengan lancer. “Tetapi hal yang perlu diketahui oleh Negara Indonesia secara jelas bahwa bangsa Papua telah merdeka pada bulan oktober 2011 yang lalu dan kami bangsa Papua juga telah memiliki pemimpin yang terpilih untuk itu pemerintah Indonesia harus mengakui hal tersebut dan segera melepaskan bangsa papua sehingga bangsa Papua bisa memimpin bangsanya sendiri ke arah yang Tuhan kehendaki,”katanya.
Lanjutnya, dari aksi tersebut kiranya pihak Indonesia bisa segera mengakui kadaulatan bangsa Papua yang sudah dianeksasi tahun 1961 dan kepada pihak Belanda serta Amerika, dalam hal ini PBB agar segera mencabut aneksasi yang telah diberikan kepada kami bangsa Papua, karena kami bangsa Papua telah berdaulat dan merdeka melalui kongres Papua III tanggal 19 oktober 2011.
Sementara jumlah bendera BIntang Kejora yang dikibarkan di kampung Mantebu  sebanyak 400, belum termasuk yang ada di wilayah-wilayah lainnya dengan jumlah massa dari wilayah Mantembu kurang lebih 3000, belum termasuk tiga titik lainnya. Dalam perjalananan menuju pelataran massa demo ditahan oleh anggota TNI/Polri dan menahan serta menurunkan semua atribut-atribut yang dipakai dalam aksi demo tersebut. “Tapi pemerintah Indonesia harus tahu walaupun atributnya ditahan oleh pihak keamanan, tetapi bendera yang ada di dalam hati kami anak-anak bangsa Papua tidak akan pernah hilang sampai kapanpun,”katanya.
Bendera yang dikeluarkan oleh panitia dalam aksi demo pada wilayah II Saireri Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 5000 bendera, banyaknya bendera yang dicetak merupakan suatu patokan dari ayat UU Trikora yaitu tentang kibarkan bendera Indonesia di seluruh dataran Irianjaya dan pada kesempatan ini 1 Mei 2012 hari aneksasi bangsa Papua mau nyatakan pada dunia, dalam hal ini PBB-Amerika-Belanda-Indonesia bahwa kami akan mengembalikan hal tersebut kepada PBB dan Indonesia agar melihat kembali bangsa Papua telah bangkit dan akan mengibarkan bendera Bintang Kejora di seluruh dataran tanah Papua. Untuk itu bangsa Indonesia janganlah bertindak di atas apapun di atas tanah bangsa Papua karena kami bangsa Papua akan tetap dengan komitmen kami yaitu akan keluar dari NKRI, dan kami akan tetap berdiri pada prinsip kami yang telah disetujui bahwa, sudah saatnya bagi bangsa Indonesia mengakui kedaulatan Papua dan lepaskan bangsa Papua dari pangkuan Indonesia,bebaskan presiden kami dan biarkan kami memilih langkah kami sendiri karena itu adalah hak mutlak serta pernyataan sikap dari kami bangsa papua. FREEDOM PAPUA MERDEKA,” tegasnya.