Google vertaling:

Jayapura - Papoea-politie chef uitdrukking, inspecteur-generaal van politie, Bigman Lumban Tobing, SH die zei dat hij zou vangen en te bestrijden op groepen die de situatie zou destabiliseren in Papoea (Papua Star woensdag de 23 mei 2012 editie), krijgt een reactie van de voorzitter van het Nationaal Bevrijdingsleger (TPN / OPM) De grens regio, Lambertus Pekikir.

Lambert Pekikir, Pimpinan TPN/OPM Wilayah Perbatasan.

Pekikir Lambert, voorzitter van de TPN / OPM Frontier.

 

 

"In principe wat de politiechef zeggen dat, als hij een basis, ook hebben we een basis, wie zei je dat je hebt de wet en de wet hier," zei Lambert wanneer ze in contact Pekikir Papoea-Star gisteren.
Lambert ook de geldigheid van de rechtshandhaving en de wet in Papua ondervraagd: "Wat is de wettelijke basis op de grond Papua pembelakuan dit, gaan we ervan uit dat er geen, we worstelen op de grond onze moeder land en we willen niet lastig vallen, je, geef dan dit, we handhaven NKRI hoog, dus het moet ook ons ??respect, dit is ons land, ons vaderland, "legde hij uit.
Om deze reden, Lambert Pekikir himbauannya over te brengen aan alle strijders en de TPN / OPM en allen die gevochten op het land van Papua, "Wees niet bang en angstig door wat de politiechef, nogmaals, laat je niet afschrikken door deze bedreiging, we zijn allebei nog steeds moeite en laat je niet afleiden door de dreiging, "besloot hij. Toen hem werd gevraagd om zijn opmerkingen met betrekking keprihatinanan sommige landen tegen de schending van de mensenrechten gevallen in het Land van Papua, Lambert verklaarde dat, "Natuurlijk zijn we blij, dit is het begin, alles was leuk vinden wat we verwacht hadden, zal Papoea-onafhankelijk zijn in de tijd, en het begint bij de VN-vergadering met vragen en zorgen van sommige landen van Papoea Hamdi geval, "zei hij vrolijk.
Lambertt ook over te brengen informatie in een oogopslag didaptinya uit Zweden, "Een paar uur geleden kreeg ik bericht van de heer Prai in Zweden, dat in augustus 2012, de VN-soldaten zal plaatsvinden in de regio Azië en de Stille Oceaan regio om toezicht te houden en zet de regio Azië-Pacific, dan kunt u Controleer de waarheid, dat de informatie die ik krijg, hoe meer opgewonden we deze revolutie door te voeren met het lied van de vrijheid ", zei Pekikir. (Bomb / bom)
Mili's Semntara NEWI Naam Molo, die beweerde het opperbevel woordvoerder van commandant War TPN / OPM Devacto 1 juli 1971 Danny is diawancarai Kogoya Papoea-Star via de mobiele telefoon (die kan worden gebruikt, zolang Danny Kogoya), woensdag (23/5) gisteravond toegelaten zeer oneens verklaringen Papoea-politiechef, voor de maand juli 1 is de verjaardag van de TPN / OPM en diperingatinya per jaar. "Dus elk jaar bij 1 juli hebben we altijd gewaarschuwd dat ze de Morgenster vlag (BK) West-Papoea in het hele land sinds 1961 tot vandaag vliegen. Als we weer kijken naar de geschiedenis van de Daad van Vrije Keuze (Choice) in 1961, toen verloren we het momentum, zodat we de mensen van West-Papoea Naties standpunt herhaalde dat de internationale gemeenschap, hetzij naar de Verenigde Staten, Nederland en Indonesië dringen er bij de Verenigde Naties over de proclamatie van de Nation West-Papoea in Victoria of de begunstigde, "zei hij.
Hij zei dat, als het van Papoea-politie chef te nemen stevig en stond erop naar separatistische groepen of TPN / OPM arresteren worden onder de vlag van BK, betekent dit dat politiechef Papoea lokken ons weer naar anarchisten en conflicten doen met de veiligheidstroepen van Indonesië. "Laat ons niet te betwisten, aangezien de kwestie van de onafhankelijkheid van West Papua volk al in de VN-agenda en het is ons recht om kibarkan BK vlag als een symbool van onze nationaliteit", aldus militaire woordvoerder Naam Molo NEWI.
Verder Mili NEWI Naam Molo zegt: de houding van de TPN / OPM om de vlag van BK vliegen bij aankomst aan de Jayapura-Papua SBY, juni is een recht hebben we als een volk van Papua om bewijs te leveren aan de president SBY is, dat mensen nog steeds willen een onafhankelijk West-Papoea . "Waarom zou ons verbieden vlag kibarkan BK te verbieden, het is onze vlag, en we punyak kibarkan recht voor ons land vlag boven de Aarde Natie van West-Papoea, SBY om te weten dat de Papoea's hebben onafhankelijkheid of uit de unitaire Republiek Indonesië wilde", zei hij .
Papoea-politiechef Inspecteur-generaal van politie voor. Bigman Lumban Tobing, SH zei dat veiligheidstroepen zouden barsten zitten en vangen alle groepen die de situatie zou destabiliseren in Papoea, en bovendien heeft de vlag het verhogen van SBY BK voor op de aankomst in juni.



Oorspronkelijke tekst:

Lamberth :  Jangan Gentar Ancaman Kapolda

JAYAPURA – Ungkapan Kapolda Papua, Irjen Pol, Bigman Lumban Tobing, SH yang mengatakan akan menangkap dan menindak tegas kelompok yang akan mengacaukan situasi di Papua (Bintang Papua edisi Rabu 23 Mei 2012), mendapat tanggapan dari Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional (TPN/OPM) Wilayah Perbatasan, Lambertus Pekikir.
“Dasarnya apa Kapolda bicara begitu, kalau dia punya dasar, kami juga punya dasar, siapa yang suruh kamu bawa kamu punya hukum dan undang-undang kesini,” ujar Lambert Pekikir saat dihubungi Bintang Papua, kemarin.
Lambert juga mempertanyakan keabsahan pemberlakuan hukum dan Undang-undang di tanah Papua,”Apa dasar pembelakuan hukum diatas tanah Papua ini, kami anggap itu tidak ada, kami sedang berjuang diatas tanah Ibu kami dan kami tidak mengusik tanah kalian, tolong sampaikan ini, kami menjunjung tinggi wilayah NKRI, jadi harus juga hargai kami, ini wilayah kami, tanah leluhur kami,” jelasnya.
Atas dasar itulah, Lambert Pekikir menyampaikan himbauannya kepada seluruh pejuang dan TPN/OPM serta semua yang berjuang diatas tanah Papua,”Jangan gentar dan takut dengan apa yang disampaikan Kapolda, sekali lagi, jangan gentar dengan ancaman itu, kita sama-sama tetap berjuang dan jangan terganggu dengan ancaman itu,” pungkasnya. Saat dimintai komentarnya terkait keprihatinanan beberapa negara terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah papua, Lambert menyatakan bahwa,”Jelas kami senang, inilah awalnya, semua akan berjalan seperti apa yang kami harapkan, Papua akan merdeka pada saatnya, dan ini diawali di rapat PBB dengan pertanyaan dan keprihatinan beberapa negara terhadap kasus HAMdi Papua,” ujarnya gembira.
Lambertt juga menyampaikan sekilas informasi yang didaptinya dari Swedia,” Beberapa jam lalu saya terima kabar dari Bapak Prai di Swedia, bahwa pada bulan Agustus 2012 nanti, tentara PBB akan mengambil tempat di kawasan Asia dan Pasifik untuk memantau dan mengamankan daerah Asia Pasifik, silahkan di cek kebenarannya, informasi itu yang saya dapatkan, kami semakin bersemangat untuk menuntaskan revolusi ini dengan lagu kemerdekaan,” kata Pekikir. (bom/bom)
Semntara itu  Mili Name Molo Newi, yang mengaku Jubir Panglima Perang Komando Tertinggi TPN/OPM Devacto 1 Juli 1971  Danny Kogoya yang diawancarai  Bintang Papua via telepon genggamnya (yang selama ini bisa digunakan Danny Kogoya) , Rabu (23/5) kemarin malam juga mengaku  sangat tidak setuju pernyataan Kapolda Papua,  sebab 1 Juli ini merupakan HUT TPN/OPM dan setiap tahunnya diperingatinya.  “Jadi setiap tahunnya saat tanggal 1 Juli kami selalu memperingatinya dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora (BK) diseluruh Tanah Air Papua Barat semenjak tahun 1961 hingga saat ini. Kalau kita kembali menengok sejarah dari Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1961, dimana waktu momentum itu kami kalah sehingga kami yakni rakyat Bangsa Papua Barat kembali menyatakan sikap kepada dunia internasional baik itu kepada Amerika Serikat, Belanda maupun Indonesia guna mendesak PBB tentang proklamasi dari Bangsa Papua Barat di Victoria atau di Waris,” ujarnya.
Dikatakannya, kalau memang dari Kapolda Papua bersikeras untuk menindak tegas dan akan menangkap kelompok-kelompok separatis atau TPN/OPM yang akan mengibarkan bendera BK, itu artinya Kapolda Papua kembali memancing kami untuk berbuat anarkis dan konflik dengan aparat keamanan RI. “Jangan tantang kami, karena soal kemerdekaan Bangsa Papua Barat sudah ada dalam agenda PBB dan itu merupakan hak kami untuk kibarkan bendera BK sebagai simbol kebangsaan kami,” tutur Jubir Mili Name Molo Newi.
Lebih lanjut Mili Name Molo Newi mengatakan, sikap pihak TPN/OPM untuk mengibarkan bendera BK saat kedatangan SBY ke Jayapura-Papua, Juni  mendatang adalah merupakan hak kami sebagai orang Papua untuk memberikan bukti kepada Presiden RI SBY ini, bahwa orang Papua Barat tetap ingin merdeka. “Kenapa mau larang-larang kami untuk kibarkan bendera BK, itu bendera kami, dan kami punyak hak untuk kibarkan bendera itu diatas Tanah kami yakni Bumi Bangsa Papua Barat, supaya SBY tahu bahwa orang Papua sudah sangat ingin merdeka atau lepas dari NKRI,” tandasnya.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol. Bigman Lumban Tobing, SH mengatakan aparat keamanan akan menindak tegas dan menangkap setiap kelompok-kelompok yang akan mengacaukan situasi di Papua, dan terlebih lagi melakukan pengibaran bendera BK jelang kedatangan SBY pada bulan Juni mendatang.