Google vertaling:
Politiechef Promises acteur zal Catch Schieten
Jayapura - Als u het probleem vreedzaam op te lossen Papua. En voor degenen die geen vrede willen in Papoea, Papoea vroeg uit de grond. Dit wordt uitgedrukt door de voorzitter van de studentenbeweging in
Papua Indonesië (GMPI), en secretaris Habelino Seradora GMPI Sawaki,
Anhar Sunardi samen een aantal leden op dit moment met een
persconferentie in Prima Garden op woensdag (13/6).
"Religieuze leiders, leiders en jongeren moeten dat iedereen en elke
partij die wil geen vrede in Papua, dan halen uit het land van de Papoea
eens," zei hij.
Persconferentie gehouden tegelijkertijd met het oog op GMPI HUT-5 als
student organisatie die is ontwikkeld door een groep jonge mensen
(studenten) Papua die hebben een hoge betrokkenheid en zorg voor de
voortgang van Papoea in het kader Homeland.
Er wordt gezegd, het aanpakken van de veiligheidssituatie in Papua nog
steeds niet bevorderlijk als gevolg van beschietingen door OTK, GMPI
gebeld en uitgenodigd om alle elementen van de samenleving om deel te
nemen om te helpen een sfeer van vreedzame veiligheidstroepen in Papua
te creëren.
"GMPI ook een beroep gedaan op de politie, speciale politie in Papoea,
om meer introspectief waarom het schieten zoals het vaak wordt herhaald,
maar zijn nooit openbaar gemaakt," himbaunya.
GMPI Ook vroeg de politiechef en zijn staf om een ??inventaris van wapenbezit in de gemeenschap mogelijk te maken.
"Met name in de uitvoerende, wetgevende en rechterlijke macht, evenals
interne ondernemers met inbegrip van militaire / politie zelf als
zodanig niet te worden misbruikt," hoopte hij.
Dat, voegde hij eraan toe, dat de ernst van de Papoea-politie met
militaire herhaling te voorkomen van de mysterieuze schietpartij in
Papoea, de Papoea-gemeenschap verwachtingen en GMPI. "Daarom is de wet zonder onderscheid te handhaven en beschermen van de
democratische waarden in Papoea, Indonesië om niet te worden benut
anderen melakukn anarchie," zei hij.
Vermelding van de feiten, waar de pijn in de stad Jayapura, vooral
wanneer er demonstraties van jeugd-of studentengroep, zei dat de demo zo
open over de gevolgen van de leiders in de regering en leiders van de
gemeenschap in het ontvangen van de aspiraties van de gemeenschap.
"Deze elite had het mis, ongevoelig, niet reageren en wilde niet op de klachten van de burgers te horen. Elite in Papua taak om de verschillende standpunten te verenigen, "legde hij uit.
Het was, zoals uitgedrukt in publiek volgens de wet beschermd.
"Demo-demo is een potentieel dat moet worden beheerd door de regering. Sebrutal enige verplichting van de regering om de wijzen en verstandigen te aanvaarden, "legde hij uit.
Hoofd van de politie
Ondertussen, Papoea-politiechef, inspecteur-generaal van politie. Bigman Lumban Tobing zei, vele getuigen werden onderzocht door een team
van onderzoekers om de Papoea-politie schietincident dat in de twee (2)
deze week deed zich voor in de stad Jayapura te ontrafelen.
Echter, bij de zoveelste aantal getuigen, slechts drie mensen die zijn vastgesteld die leiden tot een verdachte. Eerder politiechef Pol Gen Pradopo Oost-Jakarta zei dat drie werden geïdentificeerd als W, V en D.
Papoea-politiechef zei dat van de bekentenissen van de verdachten, zullen er meer arrestaties. Maar hij riep de mensen om geduldig te zijn om te wachten op het onderzoek van de politie. "Als alles geopenbaard zal draaien. Was de eerste patiënt, werken we samen - dezelfde lah. We hebben een verantwoordelijkheid om te werken, "zei hij.
Het beantwoorden van vragen van verslaggevers deze week dat de twee
bestaande in de stad Jayapura negen mensen werden doodgeschoten. Papoea-politiechef, als hij zich elke dag was er geen incident. Een reeks van schietpartijen dit, denkt dat het zal worden onthuld door de politie.
Voor dat de toekomst als de opperste hoofd van politie in de provincie
Papoea, evenementen - evenementen die zich hebben voorgedaan, moet de
toekomst zijn hoe mensikapinya.
Zorg ervoor dat klaar Raimuna
In de tussentijd wordt de kwestie van de veiligheid voor op de
nationale scouts Indonesië Raimuna X uitgesteld tot een onbepaalde
termijn. Korpschef bevestigt, als gastheren, gasten moeten worden ontvangen in
dit verband, de deelnemers van de Nationale Raimuna X van verschillende
Kwartir Branch (Kwarcab, rood) en de Staat - Land metgezellen. "Dat is onze inzet. We hebben al gezegd dat het implementeren van Raimuna X wordt gedefinieerd en klaar om onze veiligheid te garanderen, "zei hij.
Daarvoor werd hij opnieuw gevraagd om het publiek, zodat de politie de mogelijkheid om de zaak te ontrafelen gegeven.
Over het bestaan ??van Motor Patrouilles Postal Service (Postal
Yanpatmor) dat sinds een reeks van mysterieuze schietpartijen
voorgedaan, kijk dan niet leden van de wacht. Papoea-politiechef die de zoon is van de Batak werd onthuld wanneer een
evenement als dit, de politie hoeft te voeren patrouilles of mobiele
patrouilles die direct raakt aan het publiek. Maar hij herhaalde dat de Post Yanpatmor politie bleef op wacht. (Aj / mir / don)
Oorspronkelijke tekst:
Yang Tidak Mau Papua Damai, Keluar!
Kapolda Janji Akan Menangkap Pelaku Penembakan
JAYAPURA – Jika menyelesaikan masalah Papua
harus secara damai. Dan kepada pihak-pihak yang tidak mau Papua damai,
diminta keluar dari tanah Papua. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gerakan
Mahasiswa Papua Indonesia (GMPI), Habelino Seradora Sawaki dan Sekjen
GMPI, Anhar Sunardi bersama sejumlah anggotanya saat menggelar jumpa
pers di Prima Garden, Rabu (13/6).
“ Pemuka agama, tokoh masyarakat
dan Pemuda harus sepakat bahwa siapapun dan pihak manapun yang tidak
menghendaki Papua dalam kedamaian, maka segera keluar dari tanah Papua,”
tegasnya.
Jumpa pers tersebut digelar sekaligus dalam rangka HUT
GMPI ke-5 sebagai organisasi kemahasiswaan yang dirintis oleh sekelompok
anak muda (mahasiwa) Papua yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi
terhadap kemajuan Papua dalam bingkai NKRI.
Dikatakan, menyikapi
kondisi keamanan Papua yang masih kurang kondusif akibat penembakan yang
dilakukan oleh OTK, GMPI menghimbau dan mengajak kepada semua elemen
masyarakat agar ikut berpartisipasi membantu aparat keamanan menciptakan
suasana damai di Papua.
“GMPI juga menghimbau kepada aparat
kepolisian, khusus Polda Papua, agar lebih mawas diri kenapa aksi
penembakan seperti itu sering terulang namun pelakunya tidak pernah
diungkap,” himbaunya.
GMPI juga meminta kepada Kapolda dan jajarannya agar menginventarisir ijin kepemilikan senjata yang ada di masyarakat.
“Khususnya
di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta para pengusaha
termasuk internal TNI/Polri sendiri agar tidak disalahgunakan,”
harapnya.
Hal itu,lanjutnya, bahwa keseriusan Polda Papua bersama TNI
mencegah terulangnya penembakan misterius di Papua, merupakan harapan
GMPI dan masyarakat Papua.
“Oleh karena itu tegakkan hukum tanpa pandang bulu dan lindungi
nilai-nilai demokrasi Indonesia di Papua agar tidak dimanfaatkan pihak
lain melakukn tindakan anarkis,” tegasnya.
Disinggung tentang fakta
yang terjadi, dimana ketidaknyamanan di Kota Jayapura, terutama saat ada
aksi demo yang dilakukan oleh kelompok pemuda ataupun mahasiswa,
dikatakan bahwa demo tersebut adalah sebagai implikasi dari kurang
terbukanya para pimpinan di pemerintahan maupun pimpinan masyarakat
dalam menerima aspirasi dari masyarakat.
“Ini elite yang salah, tidak
peka, tidak responsif dan tidak mau dengar keluhan warganya. Tugas
elite di Papua untuk menyatukan berbagai pandangan yang berbeda,”
jelasnya.
Hal itu, karena menyampaikan pendapat dimuka umum, menurutnya adalah dilindungi Undang-Undang.
“Demo-demo
itu potensi yang sebaiknya dikelola oleh Pemerintah. Sebrutal apapun,
kewajiban Pemerintah untuk dapat menerima dengan arif dan bijaksana,”
jelasnya lagi.
Kapolda
Sementara itu Kapolda Papua, Irjen Pol. Bigman Lumban
Tobing mengatakan, sudah banyak saksi yang diperiksa oleh tim penyidik
Polda Papua untuk mengungkap kasus penembakan yang terjadi selama dua
(2) pekan ini di Kota Jayapura.
Namun, diantara kesekian banyaknya
saksi tersebut, hanya tiga orang yang sudah mengarah untuk ditetapkan
menjadi tersangka. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo
mengungkapkan di Jakarta ketiga orang tersebut berinisial W, V, dan D .
Kapolda
Papua mengungkapkan dari pengakuan para tersangka, akan ada lagi
penangkapan. Namun dirinya meminta agar masyarakat bersabar menunggu
proses penyidikan dari aparat kepolisian. “Nanti kalau diungkap akan
lari lah semuanya. Bersabar lah dulu, kita sedang kerja sama – sama
lah. Kita mempunyai tanggung jawab untuk bekerja,” ujarnya.
Menjawab
pertanyaan wartawan bahwa dalam dua minggu ini di Kota Jayapura sudah
ada sembilan orang yang ditembak. Sebagai Kapolda Papua dirinya berharap
setiap hari tidak ada kejadian. Serangkaian aksi penembakan ini,
menurutnya hal ini akan diungkap oleh aparat kepolisian.
Untuk itu,
kedepannya sebagai pimpinan kepolisian tertinggi di Provinsi Papua,
kejadian – kejadian yang telah terjadi ini, kedepannya harus bagaimana
mensikapinya.
Siap Jamin Raimuna
Sementara itu, soal pengamanan
menjelang Raimuna Nasional Gerakan Pramuka Indonesia X yang ditunda
sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Kapolda menegaskan,
sebagai tuan rumah, tentunya harus menerima para tamu dalam hal ini,
peserta Raimuna Nasional X dari berbagai Kwartir Cabang (Kwarcab, red)
dan Negara - Negara sahabat. “Itu sudah komit dari kami. Kita sudah
menyampaikan bahwa pelaksanaan Raimuna X ini kita pasti dan siap
menjamin keamanannya,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya meminta sekali lagi kepada masyarakat, agar polisi diberi kesempatan untuk mengungkap kasus ini.
Soal
keberadaan Pos Pelayanan Patroli Motor (Pos Yanpatmor) yang sejak
rentetan aksi penembakan misterius terjadi, tidak terlihat anggota yang
berjaga. Kapolda Papua yang merupakan Putra Batak ini mengungkapkan
disaat kejadian seperti ini, aparat kepolisian melakukan run patroli
atau patrol bergerak yang langsung menyentuh ke masyarakat. Namun ia
kembali menegaskan bahwa Pos Yanpatmor tetap ada aparat kepolisian yang
berjaga. (aj/mir/don)