Mako
Tabuni Ketua I Komite Nasional Papua Barat yang tewas ditembak aparat
saat hendak ditangkap, Kamis 14 Juni sekitar pukul 09.30 WIT di
Pangkalan Ojek Depan Kampus Universitas Cenderawasih Waena Perumnas 3
Jayapura Papua, diduga terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan dan
penembakan di Papua. Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol BL
Tobing.
‘’Mako Tabuni terindikasi terlibat dalam 7 kasus kekerasan
yang dilakukan KNPB di Jayapura. Juga sedang diselidiki kemungkinan
keterlibatannya dalam serangkaian aksi penembakan termasuk penembakan
terhadap warga Jerman,’’ungkap Kapolda.
Lanjutnya, indikasi
keterlibatan Mako dalam sejumlah kekerasan dan aksi penembakan, dari
pengakuan Ketua KNPB Buchtar Tabuni dan beberapa anggota KNPB yang saat
ini sudah resmi tersangka. ‘’Pengakuan sejumlah pentolan KNPB, Mako
Tabuni terlibat sejumlah kasus dan ini masih terus dikembangkan,’’tukas
Kapolda.
Kapolda mengatakan, dari tas milik Mako Tabuni, juga disita
sebuah senjata api laras pendek Jenis Taurus serta 16 pelurunya. ‘’Kami
juga sita pistol dari tasnya Mako Tabuni, dan pistol itu langsung
dikirim ke Jakarta untuk diuji balistik, mencocokan proyektil yang
ditemukan dalam serangkaian penembakan termasuk terhadap warga
Jerman,’’paparnya.
Mengenai minimnya antisipasi Polisi terhadap aksi
anarkis ratusan massa pasca penembakan, Kapolda mengelak dengan
mengatakan, semua bersifat insidentil. ‘’Ini situasional, awalnya
anggota kan membujuknya menyerah, tapi malah melawan dan nyaris merampas
senjata api milik anggota, sehingga ditembak,’’paparnya.
Kapolda juga mengatakan, pihaknya saat ini meningkatkan kesiagaan
anggota, mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balasan dari simpatisan
Mako Tabuni. ‘’Kami tingkatkan patroli menjaga kemungkinan yang tidak
diinginkan,’’singkatnya.
Ia juga menambahkan, Polisi masih memburu
sekitar delapan orang anggota KNPB. “Kami masih mengejar delapan
pentolan KNPB yang diduga juga terlibat dalam serangkaian aksi
kekerasan,’’singkatnya.
Mako Tabuni ditembak empat kali, dua kali di
bagian paha, satu kali dikepala dan satu di punggung. Menurut Kapolda
sudah dilakukan otopsi untuk mengeluarkan proyektil dari tubuhnya.