Pimpinan  DPRP menyampaikan  seruan menyikapi  pasca  ditembaknya  Mako  Tabuni  serta  penganiayaan 4 warga  sipil  di Kantor  DPRP, Jayapura, Jumat.

Pimpinan DPRP menyampaikan seruan menyikapi pasca ditembaknya Mako Tabuni serta penganiayaan 4 warga sipil di Kantor DPRP, Jayapura, Jumat.

JAYAPURA - Rangkaian aksi teror penembakan yang melanda Jayapura Papua hingga belum terungkap siapa pelakunya, padahal sangat meresahkan warga dan menimbulkan korban jiwa.  Untuk itu, DPR Papua menyerukan aparat keamanan segera memberikan jaminan keamanan terhadap masyarakat di Papua.  mendesak pihak Kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku dibalik serangkaian aksi terror tersebut. “Rakyat di Papua sudah resah dan ketakutan akibat serangkaian aksi terror penembakan, jadi DPR Papua meminta pemerintah pusat melalui aparat keamanannya harus segera memberikan jaminan keamanan di Papua,’’ujar Yunus Wonda Wakil Ketua DPR Papua, Jumat 15 Juni.
Lanjutnya, pemerintah pusat jangan melihat remeh dan enteng serangkaian aksi terror penembakan yang sangat menakutkan ini.  Sebab, sangat berdampak banyak terhadap kegiatan atau aktivitas masyarakat.

 

‘’Pemerintah pusat jangan hanya berstateman Papua aman, padahal rakyat sudah resah dan ketakutan. Sebaiknya segera berikan jaminan keamanan,’’tegasnya. didampingi  masing anggota DPRP diruang kerjanya, Jumat (15/6).  
Terkait  peristiwa penangkapan dan penembakan Mako Tabuni yang berujung pada tewasnya Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) itu, Kamis  14 Juni, yang berbuntut terjadinya kerusahan berupa  pembakaran sejumlah kendaraan roda dua dan empat, pengrusakan rumah warga serta Ruko di Perumnas III Waena, Distrik Heram Kota Jayapura, serta penganiayaan terhadap empat warga sipil lainnya oleh kelompok massa pendukung Mako Tabuni, kata Yunus Wonda,  DPR Papua merasa prihatin dan turun berduka cita. “ Terlepas Mako Tabuni melawan aparat, namun bukan berarti ia harus ditembak hingga tewas. Kan bisa dilumpuhkan. Kalau memang dia bersalah harusnya ditangkap dan dimintai keterangan. Ini kan negara hukum. Sekarang siapa yang akan memberikan keterangan karena yang bersangkutan sudah tidak ada. Ini bukan hanya menghilangkan seseorang, tapi juga menghilangkan semua alat bukti. harusnya dia ditangkap agar bisa dimintai keterangan,” tegasnya.
Untuk itu, DPR Papua  menyerukan beberapa hal kepada Rakyat Papua, yakni  turut belasungkawa kepada warga negara atas Mako Tabuni yang meninggal karena ditembak polisi dan juga empat warga lainnya yang menjadi korban kerusuhan dan saat ini sedang dirawat di RS,  Indra Parangin, Jaffar Marzuki, Abdul Azis, dan Endi Karapa,  karena mereka adalah warga negara Indonesia yang sepatut dilindunginya. DPR Papua juga  meminta Kepolisian mengedepankan profeionalisme dan berdasarkan hukum serta alat bukti dan tidak mengedepankan dugan-dugaan belaka, dalam mengungkap setiap tindak kriminal. ‘’Jangan hanya main tuding atau menduga-duga, Polisi harus mampu membuktikan pelaku criminal secara professional,’’tegasnya.
Aparat keamanan, tambahnya,  harus mampu menjamin keamanan warga sipil yang pada saat ini sedang teritimidasi fisik maupun psikologi akibat serangkaian aksi terror penembakan. “ Pihak keamanan segera mengungkap seluruh peristiwa kriminal yang terjadi secara misterius di Tanah Papua,’’paparnya