Google vertaling:

Jayapura - De dood van vice-voorzitter (Waket) West-Papoea Nationaal Comite (KNPB) Mako Tabuni nadat hij neergeschoten door de Special Team (Timsus) Buru Sergap (Buser) Criminal Papoea-politie omdat zij de strijd bij ditangap woordvoerder van de politie ontkend (woordvoerder) International, Viktor Yeimo.

Viktor Yeimo rechter, politieagenten uit Papua politie een verstoring van de concrete feiten die zich hebben voorgedaan. Er wordt gezegd, de arrestatie Alm. Mako Tabuni niet vechten en men geloofde dat Mako niet in het bezit van vuurwapens, zoals wordt beweerd door de politie. "Hij (Alm Mako Tabuni, red) werd neergeschoten met een lange loop wapens door de politie uit Papua Police Criminal Buser Timsus shirted misdadigers. En hij (Mako Tabuni) heeft niet de strijd tegen de krachten die zou hebben gevangen, laat staan ??een vuurwapen (Senpi) zoals aangevoerd door de veiligheidstroepen ", zei Viktor Yeimo die ook spreekt vloeiend Engels.
Viktor zei Alm. Mako Tabuni werd neergeschoten tijdens de vergadering met de andere leden van KNPB terwijl het eten van noten rond bases taxi of taxi rond Waena Housing III.
"Ze (de politie, rood) zijn er in en zonder vragen te stellen, zodat de in burger officier het dragen van een geweer direct geschoten in de richting van Tabuni Mako en Mako Tabuni vervoerd of zet de auto te halen, en deze gelegenheid niet alleen gezien worden door de massa's KNPB , maar ook gezien door de lokale bevolking rond de basis taxi of taxi rond Waena Housing III, "aldus Viktor Yeimo die naast de moer eten Mako Tabuni zitten. Gevraagd naar de verklaring van de politie in dit geval de Papoea-politiechef, Irjend. Pol. Bigman L. Tobing dat er negen mensen aangenomen dat de schutter te zijn is nog steeds in de uitoefening van de politionele acties in verband met de schietpartij die zich in de stad Jayapura zoals een activist van KNPB, Viktor Yeimo gezegd, als het van de politie heeft ons (KNPB, rood) als vastleggen van de doelstelling, dus we nodigen alleen de belangrijkste en hier de politie kan het bewijzen. En KNPB niet aarzelend of bang zijn om de daders van de vermeende moord op leden van de KNPB onthullen. "Zolang de politie niet ten koste van KNPB. En we dachten dat de politie wilde separatistische bewegingen of bewegingen van civiele vrede in Papua KNPB uitgevoerd door de organisatie te vernietigen, bijvoorbeeld de arrestatie KNPB voorzitter die tevens voorzitter is van het nationale parlement van Papua Barat (PNPB), Buchtar Tabuni en vice-voorzitter (Waket) KNPB, Mako Tabuni Mozes, "zei de rechter Viktor Yeimo dit is een samenzwering van de Staat van Indonesië.
Viktor zei, we zien van de politie bewust KNPB schuld is in verband met alle gevallen pennganiayaan, schietpartijen en geweld die onlangs plaatsvond in de stad Jayapura.
"Er is dus een complot hier is een land dat gebeurt om vrede bewegingen van het volk van West Papua mengdegradasikan in de bemiddeling door KNPB ver. Door dit alles leidt tot een structurele-structurele KNPB vernietigen van de organisatie is niet tegen de daders van een mysterieuze schietpartij dat de politie niet in staat zijn geweest om het te vertellen, "zei hij.
Hij voegde eraan toe, de handelingen gepleegd door politieagenten die doodgeschoten Mako Tabuni het is gewoon niet waar. En de politie moet bewijzen door de wet, dan als er een schuldige KNPB activisten, zijn we klaar om het juridisch proces dat wordt geconfronteerd en we zijn klaar KNPB geven de namen van de KNPB activisten zich schuldig maken aan of de rechtsstaat. "Als de weg van de politie als dit, ja we zijn nog steeds verdacht, en dit is een samenzwering sutau land. In essentie gaat het niet de wegen van de politie die onmiddellijk doodgeschoten Musa Mako Tabuni accepteren, omdat we denken dat de mensen van West-Papoea als wild en niet barbaarse en onmenselijke ", aldus Yeimo.
Hij uitte dank aan de invallers in dit geval de politie van de Republiek Indonesië, dat heeft ons geleerd (KNPB, rood) om te vechten en we zullen blijven vechten tegen de indringers van Indonesië. "Niets in het woordenboek KNPB zich terug te trekken of over te geven, zijn we met de mensen van West-Papoea zullen niet bang zijn en we zullen blijven vechten tot wanneer. Ons wapen is het wapen van de burgerlijke of de macht van het volk, in plaats van geweld het geweer zoals wij KNPB aangepakt door de politie, "zei hij.
Eerder, vice-voorzitter (Waket), Mako Tabuni die doodgeschoten werd door de Speciale Team (Timsus) Buru Sergap (Buser) recherche van Papua, in een persbericht geleverd direct Papoea-politie chef, Pol Irjend. Bigman Lumban Tobing was de Mako Tabuni werd doodgeschoten voor het gaan tegen en probeerde de wapens officer te grijpen om hem te arresteren.
Als gevolg van het incident, zes (6) kogels ingediend in het lichaam die ervoor zorgen dat Mako Mako Tabuni Tabuni liggen en toen op weg naar het ziekenhuis (RS) Bhayangkara Papoea-politie, zodat het leven van Mako Tabuni niet meer te helpen zijn, omdat van bloeden ernstig genoeg.


Oorspronkelijke tekst:

Viktor Yeimo : Mako Tak Lakukan Perlawanan

 

JAYAPURA - Tewasnya Wakil Ketua (Waket) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni setelah ditembak oleh Tim Khusus (Timsus) Buru Sergap (Buser) Reskrim Polda Papua karena dianggap melakukan perlawanan saat ditangap polisi, dibantah  Juru Bicara (Jubir) Internasional, Viktor Yeimo.
Viktor Yeimo menilai, aparat kepolisian dari Polda Papua telah memutarbalikkan fakta yang terjadi sebenarnya.  Dikatakan, saat penangkapan Alm. Mako Tabuni sama sekali tidak melawan dan pihaknya yakin kalau Mako Tabuni tidak memiliki senjata api seperti yang dituduhkan oleh pihak kepolisian. “Ia (Alm Mako Tabuni, red) ditembak dengan menggunakan senjata jenis laras panjang oleh aparat kepolisian dari Timsus Buser Reskrim Polda Papua yang berbaju preman. Dan ia (Mako Tabuni) sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap aparat yang akan menangkapnya, apalagi memiliki senjata api (Senpi) seperti yang dituduhkan oleh aparat keamanan,” ujar Viktor Yeimo yang juga fasih menggunakan Bahasa Inggris ini.
Viktor mengatakan, Alm. Mako Tabuni ditembak saat duduk bersama para anggota KNPB lainnya sambil memakan pinang  di sekitar pangkalan ojek atau putaran taxi Perumnas III-Waena.
“Mereka (polisi, red) datang dan tanpa banyak bertanya, sehingga aparat berbaju preman yang menenteng senjata laras panjang langsung menembak ke arah Mako Tabuni, kemudian Mako Tabuni diangkut atau dimasukkan ke mobil pick up, dan kejadian ini bukan saja dilihat oleh massa KNPB saja, tapi juga dilihat oleh warga sekitar yang tinggal di sekitar pangkalan ojek atau putaran taxi Perumnas III-Waena,” tambah Viktor Yeimo yang saat itu sedang duduk sambil memakan pinang bersebelahan dengan Mako Tabuni. Ketika ditanya mengenai pernyataan dari kepolisian dalam hal ini Kapolda Papua, Irjend. Pol. Bigman L. Tobing bahwa masih ada 9 orang diduga menjadi pelaku penembakan yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian terkait dengan aksi-aksi penembakan yang terjadi di Kota Jayapura diantaranya merupakan aktivis dari KNPB, Viktor Yeimo menyatakan, kalau memang dari pihak kepolisian menjadikan kami (KNPB, red) sebagai target penangkapan, ya kami persilahkan saja dan yang terpenting disini pihak kepolisian bisa membuktikannya. Dan KNPB tidak akan ragu-ragu atau takut untuk mengungkap para pelaku penembakan yang diduga dari anggota KNPB. “Asalkan kepolisian jangan mengorbankan KNPB. Dan kami anggap institusi kepolisian ingin menghancurkan gerakan-gerakan separatis atau gerakan-gerakan sipil damai di Papua yang dilakukan oleh organisasi KNPB, contohnya penangkapan Ketua Umum KNPB yang juga merupakan Ketua Parlemen Nasional Papua Barat (PNPB), Buchtar Tabuni dan Wakil Ketua (Waket) KNPB, Mako Musa Tabuni,” kata Viktor Yeimo yang menilai ini merupakan suatu konspirasi dari Negara Indonesia.
Viktor menyatakan, kami melihat dari kepolisian memang sengaja mengkambinghitamkan KNPB terkait dengan semua kasus-kasus pennganiayaan, penembakan dan kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Jayapura.
“Jadi disini sudah ada konspirasi negara yang terjadi untuk mengdegradasikan gerakan-gerakan damai dari rakyat Papua Barat yang di mediasi oleh KNPB selama ini. Karna semua ini mengarah untuk menghancurkan struktural-struktural KNPB secara organisasi bukan terhadap para pelaku penembakan misterius yang selama ini kepolisian belum bisa mengungkapnya,” tegasnya.
Lanjutnya, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang menembak mati Mako Tabuni itu sama sekali tidak benar. Dan kepolisian ini harus buktikan lewat hukum, kemudian kalau ada para aktivis KNPB yang bersalah, kami siap menghadapi proses hukum tersebut dan kami KNPB siap memberikan nama-nama para aktivis KNPB yang bersalah atau melanggar aturan hukum. “Kalau cara dari kepolisian seperti ini, ya kami tetap curiga dan ini merupakan sutau konspirasi negara. Intinya kami tidak menerima cara-cara dari kepolisian yang langsung menembak mati Mako Musa Tabuni karena menganggap kami rakyat Papua Barat seperti binatang buruan dan sama sekali tidak manusiawi serta tidak biadab,” kata Yeimo.
Ia menyampaikan terima kasih kepada penjajah dalam hal ini kepolisian Republik Indonesia yang telah mengajarkan kami (KNPB, red) untuk melawan dan kami akan terus melakukan perlawanan terhadap penjajah Indonesia. “Tidak ada dalam kamus KNPB untuk mundur atau menyerah, kami bersama rakyat Papua Barat tidak akan takut dan kami tetap akan melakukan perlawanan sampai kapanpun. Senjata kami adalah senjata sipil atau kekuatan rakyat, bukannya kekuatan pistol seperti yang dialamatkan kepolisian oleh kami KNPB,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua (Waket), Mako Tabuni yang tewas ditembak oleh Tim Khusus (Timsus) Buru Sergap (Buser) Reskrim Polda Papua, dalam keterangan pers yang disampaikan langsung Kapolda Papua, Irjend Pol. Bigman Lumban Tobing, bahwa Mako Tabuni terpaksa ditembak mati karena hendak melawan dan berusaha merampas senjata petugas yang hendak menangkapnya.
Akibat kejadian itu, enam (6) butir peluru bersarang di tubuh  Mako Tabuni yang menyebabkan Mako Tabuni terkapar dan saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua, sehingga nyawa dari Mako Tabuni tidak dapat tertolong lagi karena mengalami pendarahan yang cukup hebat.