Google vertaling:

* Al begraven in Sere Post 7 Sentani

* Na de begrafenis, Sentani Had Het gaat Buttcrack

Jenazah Mako Tabuni usai diserahkan dari pihak Polda Papua kepada pihak keluarga di RS Bhayangkara Kotaraja, Jumat (15/6).

Mako Tabuni overhandigde de organen van de Papoea-politie vertelde de familie in het ziekenhuis Bhayangkara Kotaraja, vrijdag (15/6).

Voorzitter van de I-lichaam Sentani West-Papoea Nationaal Comite (KNPB) Mako Tabuni zaterdagmiddag (16/06) rond 17:25 uur eindelijk begraven op het kerkhof Sere Sentani Pos 7 Stadsdeel, Jayapura wijk. Informatie van de familie eerder gezinspeeld op de mogelijkheid blijft om te worden begraven Mako Tabuni traditioneel door het verbranden van niet bewezen is.

 

Sinds pengarakan lichamen van Kotaraja Bhayangkara ziekenhuis vrijdag (15/06), tot de rouwstoet op zaterdag Sentani Pos 7 (16/06) werden streng bewaakt door de veiligheidstroepen, die een combinatie is van militaire politie.
De gecombineerde krachten om haar personeel zetten op een gegeven moment de oprit wordt beschouwd als kwetsbaar als Bas Youwe stadion ingang, de ingang voorkant van het veld Theys Sentani Airport, opritten en oprit Sere Kampung Pos 7 Sentani. Zoals toen het lijk werd in de stad Sentani, bij de begrafenis was als een spookstad Sentani City. Toont geen activiteit op straat bewoners. Sentani stad werd verlaten. Sommige scholen zijn gevestigd in het centrum van Sentani begin van de ontlading, zelfs geannuleerd. Bijna alle winkels leek goed gesloten. Tegen de avond, sommigen van hen gedurfde nieuwe winkels te openen. Van Papoea-ster observatie in het veld, te beginnen met de begrafenis op de begrafenis thuis Pos 7 Sentani rond 16:00 CDT. Na de dienst op de begrafenis thuis, onder leiding van dominee Beny Giay, rond 16:20 uur Mako Tabuni lijk geparadeerd door ongeveer 600 supporters naar de begrafenis massa Sere Pos 7 Sentani. Dan om ongeveer 17:25 CDT begrafenis afgewerkte, onder leiding van Pastor Mark Giay.
Op basis van ontvangen informatie Papoea-Star, 2 Star vlag (BK) en een vlag van West-Papoea Nationaal Comite (KNBP) had gevlogen een paar minuten tijdens de begrafenis op de begraafplaats Sere aangesloten manier verpakt in een stuk hout en de lichamen zijn begraven Mako Tabuni . De rouwstoet werd gevreesd chaos en anarchie soepel van start tot finish.
Na de begrafenis, ongeveer 600 uitvaartdienst dat Mako Tabuni in groep begeleidt teruggekeerd naar hun huizen. Door de grote massa die stond langs de weg te wachten op het openbaar vervoer, waaide het probleem dat de stad Sentani tumultueuze na de begrafenis. Waar het is, mensen Sentani voelde ongemakkelijk en bang. Maar al deze zaken zijn niet bewezen. Mako Tabuni dag na de begrafenis, die zondag (17/06), een situatie die bevorderlijk stad Sentani terug, weer terug naar de normale activiteiten van burgers. (Dee / don)

LPMA P: De dood van Peoples Mako Toegevoegd Hurt Hart
Ondertussen, de dood van voorzitter heb ik KNPB, Mako Tabuni, volgens voorzitter van de LPMA P (Papoea Inheemse Volken Empowerment Institute) Stephen Siep SH, voeg de leverbeschadiging bij mensen van Papua.
"De opnames van de voorzitter heb ik Mako Tabuni, plus een zeer diepe pijn en dendaman mensen kunnen niet vergeten worden," zei hij via een tekstbericht dat werd ontvangen door Papoea-Star, zaterdag (16/6).
Dus, zei hij, de beschieting van Mako Tabuni door leden van de politie, gewoon punten aan KNPB in voicing de aspiraties die waren geuit.
"Mako Tabuni dan mempeoleh KNPB studiepunten opgenomen in intonatie de aspiraties van de Papoea's," vervolgde hij.
Volgens hem moet bij de politie Papua cultureel antropologen naar de root probleem te vinden.
"Jayapura Hiervoor hebben we moeten leren van de voormalige politiechef van de politie Robert Djonso," vervolgde hij.
Het zegt in zijn ambtstermijn als hoofd van de criminaliteit zijn erg laag, omdat het patroon pendekatanya in tegenstelling tot nu, "voegde ze eraan toe.
Er wordt gezegd, van de inheemse versie van de schietpartij Mako verergeren het probleem, en niet de regeling van de kwestie van de inheemse volkeren mnurut versie.
"Dus Indonesië als staat recht, de politie zelf de hoogte van de juridische procedures," zei hij.
Bevestigd, dat wat hij zegt niet te zien hoe schieten krologis Mako Tabuni, of de rechtsstaat ten uitvoer te leggen door de politie.
"We hebben het niet over de chronologie van de gebeurtenissen en over de regels en wetten. de politie autoriteit. terwijl we spreken in overeenstemming met het karakter en het gedrag van een kleine versie van de hoofden van de mensen in Papua, "zei hij.



Oorspronkelijke tekst:


Jenazah Mako Dibalut ‘BK’

* Sudah Dimakamkan di Sere Pos 7 Sentani
* Pasca Pemakaman, Sentani Sempat Diisukan Rusuh


SENTANI—Jenazah Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni Sabtu sore (16/06) sekitar pukul 17.25 WIT akhirnya dikebumikan di Pemakaman Sere Pos 7 Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura. Informasi pihak keluarga sebelumnya  yang mengisyaratkan kemungkinan jenazah Mako Tabuni akan dimakamkan secara adat dengan cara dibakar tidak terbukti.
Sejak pengarakan jenazah dari Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja Jumat (15/06), hingga prosesi pemakamannya di Pos 7 Sentani Sabtu (16/06) dijaga ketat oleh aparat keamanan yang merupakan gabungan dari TNI-Polri.
Aparat gabungan tersebut menempatkan personelnya di beberapa titik jalan masuk yang dianggap rawan seperti di jalan masuk Stadion Bas Youwe, jalan masuk Bandara Sentani depan lapangan Theys, jalan masuk Kampung Sere dan jalan masuk Pos 7 Sentani. Seperti ketika jenazah diarak masuk ke Kota Sentani, pada saat pemakaman pun Kota Sentani seperti kota mati. Tidak nampak adanya aktifitas warga di jalan. Kota Sentani tampak lengang. Beberapa sekolah yang berada di pusat Kota Sentani dipulangkan lebih awal bahkan diliburkan. Pertokoan pun tampak hampir semua tutup rapat. Menjelang malam, beberapa pertokoan diantaranya baru berani buka. Dari pantauan Bintang Papua di lapangan, acara pemakaman dimulai dengan ibadah di rumah duka Pos 7 Sentani sekitar pukul 16.00 WIT. Usai ibadah di rumah duka yang dipimpin oleh Pendeta Beny Giay, sekitar pukul 16.20 WIT jenazah Mako Tabuni diarak oleh sekitar 600 massa pendukungnya hingga ke Pemakaman Sere Pos 7 Sentani. Lalu sekitar pukul 17.25 WIT acara pemakaman selesai yang dipimpin oleh Pendeta Markus Giay.
Berdasarkan informasi yang diterima Bintang Papua, 2 buah bendera Bintang Kejora (BK) dan satu buah bendera Komite Nasional Papua Barat (KNBP) sempat dikibarkan beberapa menit selama proses pemakaman di Pemakaman Sere dengan cara ditancapkan di sebatang kayu juga dibalutkan pada jenazah Mako Tabuni ketika dimakamkan. Prosesi pemakaman yang dikhawatirkan rusuh dan anarkis ternyata berjalan lancar dari awal hingga akhir.
Usai pemakaman, sekitar 600 massa yang mengiringi pemakaman Mako Tabuni pun secara berkelompok pulang ke rumahnya masing-masing. Karena banyaknya massa yang berdiri di sepanjang jalan karena menunggu angkutan umum, sempat berhembus isu bahwa Kota Sentani rusuh pasca pemakaman. Dimana hal tersebut, membuat masyarakat Sentani sempat merasa tidak nyaman dan ketakutan. Namun semua isu tersebut tidak terbukti. Sehari setelah pemakaman Mako Tabuni, yaitu Minggu (17/06), situasi di Kota Sentani kembali kondusif, aktifitas warga pun kembali normal. (dee/don)

LPMA P : Tewasnya Mako Tambah Melukai Hati Rakyat
Sementara itu, tewasnya Ketua I  KNPB, Mako Tabuni, menurut Ketua LPMA P(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Adat Papua) Stevanus Siep SH, menambah luka hati orang Papua semakin dalam.
“Penembakan terhadap Ketua I Mako Tabuni, tambah melukai hati rakyat sangat dalam dan dendaman tidak bisa dilupakan,” ungkapnya melalui pesan singkatnya yg diterima Bintang Papua, Sabtu (16/6).
Jadi, menurutnya, penembakan terhadap Mako Tabuni oleh anggota polisi, justru menambah poin bagi KNPB dalam menyuarakan aspirasinya yang selama ini disuarakan.
“Ditembaknya Mako Tabuni maka KNPB mempeoleh kredit poin dalam menyuarakan aspirasi rakyat Papua,” lanjutnya.
Menurutnya, di jajaran kepolisian harus ada ahli antropologi budaya Papua untuk mencari akar persoalan.
“Untuk kita jayapura ini Polisi harus belajar dari mantan Kapolres Robert Djonso,” lanjutnya.
Dikatakan, di masa kepemimpinannya sebagai kapolres, angka kriminal sangat rendah, karena pola pendekatanya tidak seperti sekarang,” lanjutnya lagi.
Dikatakan, dari versi masyarakat adat penembakan Mako memperuncing persoalan, dan bukan penyelesaian persoalan mnurut versi masyarakat adat.
“Jadi Indonesia sebagai Negara hukum, Polisi sendiri tahu tentang prosedur hukum,” ujarnya.
Ditegaskan, bahwa apa yang dikatakannya tersebut tidak melihat bagaimana krologis tertembaknya Mako Tabuni, ataupun aturan hukum yang ingin ditegakkan oleh Polisi.
“Kami tidak bicara tentang kronologi kejadian dan soal aturan dan hukum. itu kewenangan polisi. sedangkan kami bicara sesuai dengan karakter dan perilaku versi pikiran rakyat kecil di Papua,” tegasnya.