Google vertaling: Embarassed

Jayapura
- vice-voorzitter van de Eerste Parlement van Papua, Yunus Wonda roept alle partijen in de Paniai District - Papua in het bijzonder voor de TPN / OPM en de TNI veiligheidstroepen / politie om te kunnen weerstaan.

Vertelde verslaggevers in Jayapura gistermiddag op vrijdag (24/8) Yunus beweert dat doden is geen oplossing voor de afwikkeling van problemen in Papua. "Dus als ik moet doden, dan is het niet de manier is om vraagstukken en problemen in Papua op te lossen," zei hij.
Hij zei dat als de dag, week en maand waarin een reeks gewelddadige moorden blijven voorkomen in Papua, het is hoeveel mensen het slachtoffer geworden. "We tellen alleen, binnen een jaar, hoeveel onschuldige mensen zullen zijn slachtoffers," voegde hij eraan toe.

Want het is ook de manier waarop de autoriteiten in deze zaak het leger / politie om te kunnen om mezelf te helpen. Zodat mensen ook het gevoel dat hij werd beschermd door de staat. "Om wat voor reden dan ook, het leven van niemand die het recht heeft om het leven te nemen. behalve de Heer met welk voorwendsel dan ook zou vertellen haar dat ze TPN / OPM, is het niet gedacht het probleem. Maar hoe kunnen we beperken onszelf en de mensen kunnen zien dat de beveiliging is een onderdeel dan ze zijn, en ook aan de TPN / OPM moet ook in staat om weerstand te bieden. Schieten mensen is geen oplossing, "zei hij ten slotte. Gezegd over de ingrijpende krachten gezamelijke militaire / politie in de Democratische Partij is dat wat zo betoogde hij, en niet de methode die wordt gebruikt om het probleem op te lossen, maar eerder aangetast dan de veiligheidstroepen in Papua.

Om Paniai
Ondertussen reageren over de uitwijzing van de patiënt en medisch personeel RSU Paniai door de gecombineerde krachten, Yunus zei in de nabije toekomst leden van de Papua-kiesdistrict van het Parlement (kiesdistrict) V gaat naar Paniai uit de eerste hand te zien van de waarheid daar. "Inikan we net gehoord en nieuwe zijn kwesties die we nah V DPRP in het bijzonder van kieskring in de nabije toekomst zal gaan naar Paniai," zei hij.
Omdat op dit moment de ronde doen over de verdrijving van de verdachte patiënten TNI / politie voor het niet krijgen van streek leden van de TPN / OPM leider John Yogi in de sweep, volgens Wonda, want het is nog steeds het probleem. Dus Parlement van Papua is niet per se als een handvat.
"Voor ons, we willen gewoon over te brengen aan de mensen van Papoea zich terughoudend blijven in het bijzonder voor onze strijdkrachten, zowel militaire en politie. Moet in staat zijn om weerstand te bieden. Hij is uw mensen moeten worden beschermd, ongeacht de reden en achtergrond zij moeten worden beschermd. Jij bestaat omdat de mensen. TPN / OPM ook stoppen met alle activiteiten en hoe je het zodat mensen kunnen veilig en comfortabel te doen al hun activiteiten dagelijks leven - dagen, "zei hij.

Oorspronkelijke tekst:

TPN/OPM dan TNI/Polri Harus Bisa Menahan Diri

 

JAYAPURA - Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda meminta kepada semua pihak yang ada di Kabupaten Paniai – Papua khususnya kepada pihak TPN/OPM dan juga aparat keamanan TNI/Polri untuk bisa menahan diri.
Kepada wartawan di Jayapura kemarin siang Jumat (24/8) Yunus menegaskan bahwa membunuh adalah bukan sebagai solusi untuk penyelesaian masalah di Papua.  ”Jadi kalau harus sampai membunuh, maka hal itu bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah dan persoalan di Papua,”tegasnya.
Menurutnya jika dalam sehari, seminggu dan sebulan kalau terus terjadi serangkaian aksi pembunuhan di Papua, maka sudah berapa banyak orang menjadi korban.  ”Kita hitung saja, dalam kurun waktu satu tahun ini, berapa banyak warga yang tidak berdosa yang akan menjadi korban,”tambahnya.
Untuk itu juga bagaimana pihak aparat dalam hal ini TNI/Polri untuk bisa menahan diri juga.  Sehingga rakyat juga merasa bahwa dia juga sedang dilindungi oleh negara. “Apapun alasannya, nyawa tidak ada satu orang pun yang mempunyai hak untuk mengambil nyawa itu. kecuali Tuhan dengan dalih apapun mau bilang dia TPN/OPM, maka hal itu menurutnya bukanlah persoalan. Tetapi bagaimana kita bisa menahan diri dan rakyat juga bisa melihat bahwa pihak keamanan adalah bagian daripada mereka dan juga kepada TPN/OPM juga harus bisa menahan diri. Menembak orang itu bukan solusi,” katanya panjang lebar. Disinggung soal penyisiran yang dilakukan aparat gabungan TNI/Polri menurut politisi Partai Demokrat ini bahwa  apapun dalihnya dan cara yang dipakai bukan menyelesaikan masalah tetapi justru mencoreng pihak keamanan diatas  Tanah Papua.  

Ke Paniai
Sementara itu menanggapi soal adanya pengusiran terhadap pasien dan tenaga medis RSU Paniai oleh aparat gabungan, Yunus mengatakan dalam waktu dekat anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan (Dapil) V akan berangkat ke Paniai untuk melihat langsung kejadian yang sebenarnya disana. “Inikan kita baru dengar dan baru bersifat isu nah kami DPRP khususnya dari Dapil V dalam waktu dekat akan berangkat ke Paniai,”ungkapnya.
Sebab saat ini yang beredar soal pengusiran para pasien yang diduga dilakukan aparat TNI/Polri karena kesal tidak mendapat anggota TPN/OPM pimpinan John Yogi dalam penyisiran itu, menurut Wonda, karena hal itu masih bersifat isu. Maka DPR Papua tidak bisa serta merta menjadikan hal itu sebagai pegangan.
“Bagi kami, kami hanya mau sampaikan kepada seluruh rakyat Papua untuk tetap bisa menahan diri terutama bagi aparat kita, baik itu TNI dan Polri. Harus bisa menahan diri. Dia adalah rakyatmu yang harus dilindungi apapun alasan dan latar belakangnya dia harus dilindungi. Anda ada karena rakyat.  TPN/OPM juga berhenti dengan semua kegiatan dan buat bagaimana agar rakyat itu bisa aman dan nyaman melakukan semua aktifitasnya kehidupan sehari – hari,”katanya lagi.