Wim : Tanggal 23 Oktober tetap Kami Demo
JAYAPURA - Juru Bicara West Papua National Committee atau Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Wim R.Medlama, mengatakan, selama ini KNPB selalu difitnah dengan segala isu-isu yang sengaja digiring ke arah terorisme. Padahal, kenyataannya KNPB tidak pernah mengajarkan anggotanya untuk melakukan tindakan yang berindikasi terorisme.
Dijelaskan, segala tudingan yang dialamatkan kepada KNPB itu tidak
benar sama sekali, mulai dari tudingan tentang melatih anggotanya
merakit bom, KNPB melaksanakan konfrensi di Biak, padahal itu tidak
pernah ada.
Kemudian menuding juga bahwa dua anggota yang ditangkap
di Tolikara itu adalah anggota TPN OPM, dan saksi yang bernama Filemon
Elosak yang menemukan bom di Sekretariat KNPB di Wamena adalah juga
anggota TPN OPM. Hal itu juga fitnahan yang tidak terpuji, karena mereka
selama ini tidak pernah mengikuti kegiatan KNPB dan tidak menjadi
anggota KNPB.
“Polda tuding kami bahwa melatih anggota kami merakit
Bom, itu tidak benar dan adalah finatnahan,” ungkapnya dalam keterangan
persnya kepada wartawan di Prima Garden Abepura, Kamis, (18/10).
Menurutnya, semua tudingan yang dialamatkan kepada KNPB merupakan
propaganda yang dengan sengaja mau mendorong KNPB ke arah tindakan hukum
terorisme dan tindakan pelanggaran hukum lainnya. Termasuk mau
mematahkan ideologi KNPB dan rakyat Papua dalam memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Papua Barat.
Terkait dengan itu, pada prinsipnya pada 23 Oktober 2012 mendatang
KNPB tetap melaksanakan aksi demo damai di Taman Imbi Jayapura. Demo
damai ini dalam rangka mendukung kegiatan International Parliamentarians
for West Papua (IPWP), dimana yang akan menggelar pertemuan di London
yang membicarakan tentang teknis pelaksanaan referendum di Papua juga
bagaimana membuat desakan ke PBB untuk membuka akses bagi IPWP di London
untuk turun ke Papua guna memantau dan menjadi panitia referendum.
“Segala intimidasi, penembakan, dan penangkapan yang dilakukan aparat
keamanan itu merupakan bagian dari aksi untuk menghadang kegiatan demo
kami tanggal 23 Oktober 2012 lalu,” imbuhnya.
Ditambahkannya, jika
dalam aksi demo tersebut ada kedapatan yang membawa senjata tajam
(Sajam) atau bom dan melakukan pelemparan batu, sekali-kali itu bukan
anggota KNPB, tapi itu adalah niatan jahat dari pihak-pihak yang sengaja
memanaskan situasi agar para anggota KNPB dip roses hukum.
Mengenai
ijin demo, pada prinsipnya pihaknya telah menyampaikan kepada Polda
Papua, untuk itu sebaiknya Polda Papua jangan menghalangi pihaknya sebab
rakyat Papua mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasinya.