|
Houd Onderzocht Bommen Terror Network
![]() Alfred Papare Dit werd overgebracht door Jayapura politiechef Adjunct Senior commissaris Alfred Papare City, SIK, dinsdag (23/10) wanneer u wordt gevraagd om de terroristische bomaanslagen te anticiperen.
|
Volgens hem heeft het vormde een speciaal team om te anticiperen op en
terroristische bomaanslag netwerken te ontmantelen in Jayapura. Waarom, is het niet wilt dat mensen slachtoffer worden van Jayapura stad elementen zijn niet verantwoordelijk.
"Tot nu toe hebben we geen informatie ontvangen van een terroristische bomaanslag in de stad Jayapura. Als we doorgaan met het uit te oefenen hen, "zei hij.
Aan de andere kant, hij zei dat het zijn intelligentie verhogen,
patrouilles, invallen op verschillende locaties die worden beschouwd als
gevoelig zijn voor criminaliteit, in het bijzonder in de grens tussen
Indonesië en Papoea-Nieuw-Guinea en de locatie van de drukte zoals op
luchthavens, havens en terminals.
"Het belangrijkste wat we hebben mengantisiopasi en het voorkomen van een terroristische bom," voegde hij eraan toe.
Oorspronkelijke tekst:
Jaringan Teror Bom Terus Diselidiki
JAYAPURA—Jaringan
teror bom terus diselidiki. Hal ini menyusul terjadinya aksi teror
bom berturut-turut di Wamena dan Timika beberapa waktu silam. Pasalnya,
jaringan teror bom masih terus melakukan operasi khususnya di wilayah
Jayapura Kota.
Demikian disampaikan Kapolres Jayapura Kota AKBP
Alfred Papare, SIK, Selasa (23/10) ketika ditanya langkah antisipasi
adanya aksi teror bom.
Menurutnya, pihaknya telah membentuk Tim Khusus untuk
mengantisipasi sekaligus membongkar jaringan teror bom di Kota
Jayapura. Sebabnya, pihaknya tak ingin masyarakat Jayapura Kota
menjadi korban perbuatan oknum-oknum yang tak bertanggungjawab.
“Sejauh
ini kami belum mendapatkan informasi adanya teror bom di wilayah
Jayapura Kota. Jika ada kami terus mengejar mereka,” ujar dia.
Di
sisi lain, kata dia, pihaknya makin meningkatkan Intelejen, patroli,
razia disejumlah lokasi yang dianggap rawan terjadi kejahatan
terutama di wilayah Perbatasan RI—Papua New Guinea dan lokasi
keramaian seperti di Bandara, Pelabuhan Laut dan Terminal.
“Yang paling penting kami telah mengantisiopasi dan mencegah adanya teror bom,” imbuhnya.