Google vertaling, dus brak:

Jayapura - December 1 Waarschuwing dit moment is nog steeds een debat tussen extremistische groepen in Papoea. Als de vorige rechten activist Sebby Sambom van de vlucht gesprekken herdacht 01 december hoeft niet buitensporig zijn in het bijzonder het verhogen van de Morgenster (BK) omdat het niet independence day, maar net als de Verenigde Naties dekolonisatie, de verklaring ook tot uitdrukking hetzelfde van de Republiek West-Papoea (NRPB) richtlijnen. Hoewel deze groep Vrij Papoea ngetol spreken, maar zij weigerden waarschuwingen 01 december als de vorm kemerkadaan Papoea's. 

Hoofd van het Bureau van het Staatssecretariaat van de Republiek West-Papoea (NRPB) richtlijnen, Waipon Augustinus zei, het plannen van een aantal prominente West-Papoea Nationaal Comite (KNPB) en anderen zullen een waarschuwing 01 december te dragen als een vorm van Papoea onafhankelijkheid, was een verraad van de strijd voor Papoea onafhankelijkheid de dinakodai door Yance 'President' Hembring. "Dus we stevig de acties van 1 december waarschuwing verwerpen dat we niet rechtstreeks te beoordelen had mengkhianiati onze mensen," vertelde hij Bintang Papua, op zondag (24/11). 

Maar hij sprak de waarschuwing dat 01 december KNPB zaken, is geen van deze als de Republiek West-Papoea (NRPB) richtlijnen die vrije en soevereine zijn op 1 juli 1971. Omdat de NRPB als herdenkt West-Papoea onafhankelijkheid werd niet uitgevoerd op 1 december, maar op 1 juli, want het is heel duidelijk grondwettelijke basis grondwet (grondwet) en de NRPB geactiveerd gelijktijdig uitgeroepen onafhankelijkheid op 1 juli 1971 NRPB het. 

Vermeld over beveiligingsproblemen ten volle dat het aan de veiligheidstroepen, indien vóór of op 1 december, is er chaos en verlies van levens, NRPB uitgenodigd ambtenaren van Homeland Security om hard op hen die creëren onrust in de samenleving of mensen slachtoffer worden. 

"West-Papoea onafhankelijkheidsstrijd was gevuld met vrede. Waarschuwing 01 december goedkeurende verklaring afgegeven en niet over een advocatenkantoor rechtsgrond. We hebben geen programma voor de verhoging van de Morgenster vlag (BK). als het later op 1 december, het was een wrede handeling die buiten de NRPB elementen ten koste van de mensen van Papoea, "zei hij. 

Volgens hem is het plan van aanpak op 1 december, is een optreden van de mensen (KNPB, rood) niet begrijpen van de politiek van de West-Papoea onafhankelijkheid, dus met alle middelen willen anarchie te creëren die schade aan zichzelf en het volk van Papua. 

Atasa basis dat zijn oproep aan de Papoea's niet betrokken te zijn bij de 1 december want het is duidelijk niet een pure strijd van West-Papoea onafhankelijkheid. 

"Laten we sluit de gelederen van de vrijheid die is verdedigd door president NRPB, Yance Hembring, die ook is geregistreerd in de Verenigde Naties te ontvangen. Een stap van Binnenlandse onderwerping aan NRPB voor onafhankelijke en soevereine, "zei hij. 

"Iedereen kan beschuldigingen, want het is hun recht, maar pure vrijheidsstrijd moeten worden gecontroleerd, want de strijd is de vraag of een staat in aanmerking komt of niet. 1 december is er niet in de juridische logica is gebrekkig alias, want je wilt om op te staan ??als een dode man die alleen woonde 100 jaar karkas. 01 december is dood sinds 1969, "concludeerde hij.

 

oorspronkelijke tekst:

NRPB : 1 Desember  Itu  Urusan KNPB

 

 

JAYAPURA - Peringatan momen 1 Desember masih  menjadi perdebatan di kalangan kelompok ekstrim  Papua. Jika sebelumnya Aktivis HAM Sebby Sambom dari pelariannya  menyerukan 1 Desember tak perlu diperingati secara berlebihan apalagi penaikan Bintang Kejora (BK)  karena bukanlah hari kemerdekaan, namun  hanya sebagai Dekolonialisasi PBB, maka pernyataan senada juga diungkapkan  kelompok Negara Republik Papua Barat (NRPB).  Meski  kelompok ini ngetol menyuarakan aspirasi Papua Merdeka, namun mereka menolak peringatan 1 Desember sebagai bentuk kemerkadaan rakyat Papua. 

Kepala Kantor Sekretariat Negara Republik Papua Barat (NRPB), Agustinus Waipon, mengatakan, adanya rencana dari sejumlah tokoh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan masyarakat  lainnya akan melaksanakan peringatan 1 Desember sebagai bentuk kemerdekaan rakyat Papua, adalah sebuah pengkhianatan terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Papua yang dinakodai oleh ‘Presiden’ Yance Hembring. “Jadi kami menolak dengan tegas aksi-aksi peringatan 1 Desember yang tidak secara langsung kami menilai itu telah mengkhianiati rakyat kami,”  ungkapnya kepada Bintang Papua, Minggu, (24/11).

Meski demikian, ia menyatakan mengenai peringatan 1 Desember mendatang itu urusan KNPB, bukan urusan pihaknya selaku Negara Republik Papua Barat (NRPB) yang sudah merdeka dan berdaulat pada 1 Juli 1971. Pasalnya, NRPB jika memperingati kemerdekaan Bangsa Papua Barat itu tidak dilaksanakan pada 1 Desember melainkan pada 1 Juli, karena sangat jelas landasan konstitusional undang-undang dasar (UUD) NRPB dicetuskan dan diproklamirkan bersamaan kemerdekaan NRPB pada 1 Juli 1971 tersebut.

Disinggung soal masalah keamanan itu pihaknya menyerahkan secara penuh kepada aparat keamanan, jika menjelang maupun pada tanggal 1 Desember ada kekacauan dan korban jiwa, NRPB mempersilakan aparat keamanan dari NKRI untuk menindak tegas mereka yang membuat keresahan di masyarakat atau membuat rakyat menjadi korban.

“Perjuangan kemerdekaan Bangsa Papua Barat itu penuh dengan kedamaian. Peringatan 1 Desember itu tidak memenuhi syarat ketentuan hukum dan tidak punya landasan hukum yang kuat. Kami tidak ada program untuk pengibaran Bendera Bintang Kejora (BK). jika itu ada nantinya pada 1 Desember, maka itu tindakan brutal yang dilakukan oknum diluar NRPB yang mengorbankan rakyat Papua,” tukasnya.

Menurutnya, rencana aksi pada 1 Desember adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh orang-orang (KNPB,red) yang tidak mengerti mengenai politik merdeka Bangsa Papua Barat, sehingga dengan segala cara mau membuat tindakan anarkis yang merugikan diri sendiri dan rakyat Papua.

Atasa dasar itulah dirinya menghimbau kepada rakyat Papua agar jangan terlibat dalam aksi 1 Desember tersebut, karena itu jelas bukan perjuangan murni kemerdekaan Bangsa Papua Barat.

“Mari kita rapatkan barisan untuk menerima kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh Presiden NRPB, Yance Hembring, yang juga sudah mendaftarkan di PBB. Tinggal selangkah lagi penyerahan dari NKRI ke NRPB untuk merdeka dan berdaulat penuh,”  ujarnya.

“Siapapun boleh tuding menuding karena itu hak mereka, tapi perjuangan kemerdekaan yang murni harus dikontrol, karena apakah perjuangannya sudah memenuhi syarat bernegara ataukah belum. 1 Desember tidak masuk dalam logika hukum alias sudah cacat hukum, karena ibarat mau kasih bangkit orang yang sudah mati 100 tahun yang sudah tinggal bangkainya saja. 1 Desember sudah mati sejak tahun 1969,” pungkasnya.