Pada tanggal 30 Maret 2010 terjadi suatu peristiwa yang sangat mengganggu ketenagan dan aktifitas warga di seluruh kota Puncak jaya terutama didaerah sekitar Ibu kota Kabupaten yakni distrik Mulia.
KRONOLOGI PENANGKAPAN

Ada seorang Pemuda yang bernama Kibongga Telenggen, Umur sekitar 15 Tahun siswa Pelajar SMU Negeri 1 Mulia kelas 2 ditangkap di Desa Kulirik distrik Mulia, pada pukul 12 siang ketika korban menimati sayaur bingga di dapurnya yang telah disiapkan oleh seorang mamanya yang sudah setenggah tua . tiba-tiba Brimob bersenjata canggi dan lengkap muncul dipintu dan menangkap tanpa alasan apapun. Langsung diborgol dan dinaikan dalam Truk Mobil Exratada milik Polres .

 

ketika dinaikan ditutup muka dengan kain sangat tertutup lalau mereka menidih di bagian leher dan dibagian kaki  dengan senjata laras panjang  korban dengan aparat Keamanan tiba dikantor POLRES Mulia . Lalu diintrogasi dengan berbagai pertanyaan . pada saat ditangkap korban menyatakan bahwa saya ini anak sekolah namun pihak Brimob tidak menanggapi sama sekali. Ketika menunjukan KATU Pelajar SMU Negeri 1 Mulia namun tetap tidak percaya. Selanjutnya disuruh mengetik ternya korban mampu mengetik sehingga mereka baru lepas pada pukul 18.00 sore.
Pengakuan menurut korban merasa perlukan terhadap dirinya bagaikan binatang. Saya tidak tahu menahu kok saya yang ditangkap hati saya sangat hancur dan hidup menjadi tidak berarti dengan perlakuan Brimob yang tidk mempunyai peri kemanusiaan itu katanya.

Kajadian Lain
Dan kejadian pada hari ini tanggal 31 maret 2010 aparat keamanan terus memburuh masyarakat tanpa alasan yang jelas dan semua baik masyarakat maupun anak sekolah semua dianggap TPN OPM dan menangkap secara brutal.    Pada tanggal 31 maret 2010 jam 11 siang juga salah menangkap anak sekolah SMK GIDI Mulia lalu dintrogasi di dikator Polres sehingga akhirnya memberikan keterangan yang sesuai maka dilepaskan sekitar pukul 13.00. dan belum diketahui indentitasnya. Namun korban sudah dibebaskan.
Dengan demikian semakin lama semakin tidak aman didalam kota mulai sendiri . Aparat keaman semakin brutal menangkap warga sembarangan semakin lama semua orang tidak tenang dan mulai terasa tidak damai di kampung halamn sendiri dalam  menjalani kehidupan sehari-hari. Berharap didaerah ini kalau perlu ada pekerja HAM harus berada di Kota ini karena belakangan ini dengan kedatangan TIM densus 88 dari POLDA semakin brutal terhadap warga. Setiap kejadian akan kami terus melaporkan kepada setaipa orang yang perduli akan HAM di Tanah Papua Info lain kami akan melaporkan lebih akurat. Wawa.
Laporan Piron Moribnak dari Puncak jaya.