JAYAPURA [PAPOS] - Seorang anggota kelompok gerombolan pengacau keamanan (GPK) yang masuk daftar pencarian orang (DPO) pihak Polda Papua yang terlibat dalam kasus penembakan terhadap karyawan PT Modern di Kampung Mewoluk Kabupaten Puncak Jaya, akhirnya berhasil di sergap Tim gabungan Polri dan TNI Kampung Goburuk Kabupaten Puncak Jaya, Senin (17/5) sekitar pukul 12.30 Wit.

Dalam penyergapan itu, DPO yang merupakan anggota GPK berininsial WT, ditembak mati saat dilakukan pengejaran yang pada saat itu WT berada di kampung Goburuk, saat petugas melihatnya, korban berusaha lari dari kejaran petugas, akhirnya petugas mengeluarkan tembakan dan tepat mengenai korban WT.

Dalam penggerbekan dilokasi kejadian, aparat Polri dan TNI berhasil mengamankan satu magazen senjata AK 47 dan beberapa butir peluru yang diduga milik WT milik kelompok GPK.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol. Drs Agus Rianto kepada Papua Pos, Senin (17/5) menjelaskan, penyergapan terhadap kelompok GPK dilakukan tim gabungan Polri dan TNI dalam rangka penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata dikawasan Puncak Jaya yang telah melakukan pembunuhan terhadap karyawan PT. Modern dan penyerangan terhadap petugas beberapa waktu lalu.

“ Salah satu DPO tewas ditembak benisial WT dari kelompok GPK saat digrebek di kampung Goburuk, Kabupaten Puncak Jaya,” terangnya.

Selain WT, kata Kabid Agus Rianto, Tim gabungan Polri dan TNI tengah melakukan pengejaran terhadap sejumlah DPO lainnya yang terlibat dalam kasus penembakan karyawan PT Modern di Distrik Mewoluk, penghadangan anggota Brimob serta perampasan senjata milik Polri di Tingginambut.

“Masih ada beberapa DPO lagi yang diduga terlibat sejumlah kasus penyerangan di Puncak Jaya dan kita terus upayakan pengejaran,” tandasnya.

Ketika ditanya apakah pasukan ada menemukan senjata yang dirampas, Kabid Humas mengakui kalau satu buah senjata jenis AK 47 dapat disita dari korban. Namun masih diselidiki dari mana asal muasal senjata tersebut, mengingat Polri tidak memiliki senjata jenis AK 47.

“Kita masih selidiki senjata ini, apakah hasil rampasan atau tidak, karena kita tidak miliki AK 47,” akunya.

Agus Rianto menambahkan, hingga saat ini jenazah WT masih dilakukan identifikasi di RSUD Mulia.

Saat ditanya apakah jenazah WT tersebut akan dibawa ke Jayapura, Kabid Humas mengatakan menyangkut hal itu belum diketahui, yang jenazah korban masih berada di RSUD Mulia dan belum tahu apakah akan dibawa ke RS Bhayangkara atau tidak, ujarnya. [loy]